KHUTBAH JUM'AH : NIKMAT RASA AMAN
نعمة الأمن
NIKMAT RASA AMAN
( Oleh
Aditya Bahari )
Jum’at, 19 Agustus 2022 / 21 Muharam 1444H
Khutbah Pertama.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه
ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله
فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا
شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فإنّ أصدق الحديث كتاب الله، وخير
الهدى، هدى محمد صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة وكل
بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
Amma ba’du:
Ma’asyiral muslimin jama’ah
Jum’ah rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari
yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada
diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan
dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan melakukan semua
kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Ma’asyiral muslimin jama’ah
Jum’ah rahimakumullah,
Tema Khutbah pada kesempatan hari
ini adalah “Nikmat rasa aman”
Keamanan adalah nikmat yang
besar
Sesungguhnya rasa
aman merupakan nikmat, dan pemberian Allah yang begitu besar, Allah Subhaanahu
Wa Ta’aala adalah satu-satunya Dzat yang memberikan keamanan bagi
hamba-hamba-Nya yang takut, dan Allah Subhaanahu Wa Ta’aala sajalah
satu-satunya Dzat yang menjaga serta melindungi bagi hamba-hamba-Nya yang
meminta perlindungan.
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ
خَوْف
“Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk
menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”.
(Qs Al Qurays: 4))
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga menyatakan bahwa rasa aman adalah suatu nikmat yang besar. Coba
perhatikan hadits berikut.
Dari ’Ubaidillah bin Mihshan
Al Anshary dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى
جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kalian
mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya),
diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di
rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” [1]
Agar nikmat rasa aman selalu
langgeng
1.
Menjaga Tauhid dan
keimanan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala serta menjauhi segala macam
kesyirikan
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ
بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Qs Al An’am: 82)
Agar terealisasi keamanan maka
perbaiki kualitas iman dan jauhi segala bentuk kesyirikan
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Barangsiapa yang beriman dan melakukan ishlaah
(perbaikan), maka tidak ada ketakutan pada mereka juga tidak ada kesedihan atas
mereka". (Qs Al An’am: 48)
Keamanan sangat berkaitan erat
dengan iman dan tauhid
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap)
kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik".
(Qs An Nur: 55)
2.
Berdoa kepada Allah
Subhaanahu Wa Ta’aala agar senantiasa melimpahkan keamanan
Janganlah meremehkan doa
Imam Asy Syafi’ii pernah berkata
dalam bait syairnya:
أَتَهزَأُ بِالدُعاءِ وَتَزدَريهِ وَما تَدري بِما صَنَعَ الدُّعاءُ
“Apakah kamu
meremehkan doa dan menyepelekan doa, padahal kamu tidak tahu apa yang bisa dilakukan
oleh doa”
doa merupakan senjata kaum
muslimin, jangan pula menjadikan doa adalah solusi terakhir, bahkan kita jadikan
doa sebagai sebab pertama, solusi yang utama yang harus dikedepankan
Inilah yang dicontohkan oelah
Nabi Ibrahim dan juga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ
هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman,
dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
(Qs Ibrahim: 35)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengajarkan doa tiap melihat hilal di awal bulan hijriyah mengingatkan
kita semua pentingnya meminta dan memohon keamanan kepada Allah
"اللَّهُـــــــــــمَّ أَهْلِلْهُ عَلَينـَـــــــــــــا
بِاليُمنِ وَالإِيمَانِ وَالسّـــــــلَامَةِ وَالإِســـــــلَامِ رَبِّي
وَرَبًّكَ اللَّهُ
“ALLOHUMMA AHLILHU ‘ALAINAA BILYUMNI WAL
IIMAAN WAS SALAAMATI WAL ISLAAM ROBBII WA ROBBUKALLOOH”
Ya Allâh! Tampakkanlah bulan sabit ini kepada kami
dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam,
serta mendapatkan taufiq untuk menjalankan syari’at yang
Engkau sukai dan ridhai.
Rabb kami dan Rabb-mu (bulan sabit) adalah Allâh.
Aquulu hadzal qoul wa astaghfirullooha
lii wa lakum wa li saa iril muslimiina min kulli dzanbin fastaghfiruuh innahu
huwal Ghofuurur Rohiim
Khutbah Kedua
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه وأشهد أن
لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي
إلى رضوانه، أللهم صلي عليه وعل أله وأصحابه وإخوانه
Ma’asyarol Muslimiin jama’ah sholat
jum’at yang dirahmati Allah Ta’aala, diantara doa Nabi Ibrahim ‘Alaihis salaam
tatkala beliau diperintahkan Allah, untuk meletakkan istri dan anaknya di Mekah,
yang kala itu masih padang pasir, tanah tandus, tidak ada tanaman apalagi
pepohonan[2]
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman tentang Nabi Ibrahim ‘alaihis
salaam
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا
بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki
dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah
dan hari akhir.”(Qs Al Baqarah: 126)
Dimulai dengan meminta keamanan sebelum
riski karena dua sebab:
1. Stabilitas keamanan sebab dari riski, maka jika tersebar keamanan
manusia akan aman dalam mencari riski
2. Karena andaikata seseorang memiliki makanan serta riski berlimpah
jika rasa aman dicabut maka hidupnya tetap tidak akan nyaman
Marilah kita doakan negara kita agar
senantiasa Allah berikan keamanan sentosa serta diberikan keberkahan dan
kelimpahan riski bagi penduduknya,
Fudhail bin Iyyadh rahimahullah pernah
berkata:
لو أني أعلم أن لي دعوة مستجابة لصرفتها للسلطان
“Seandainya aku tahu bahwa aku
memiliki doa yang mustajab (yang dikabulkan), maka aku akan gunakan untuk
mendoakan penguasa.”
Ada yang bertanya pada Fudhail, “Kenapa bisa begitu?” Ia menjawab,
“Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat
untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan
menjadi baik.”[3]
Jangan lupakan mendoakan para pemimpin
kita agar supaya Allah berikan taufik dan petunjuk diatas kebenaran dan
dipalingkan dari segala kemungkaran serta keburukan
==============
Referensi:
Risalah
Syaikh Abdur Rozzaq: Nikmatul Amni
Rumaysho.com
: https://rumaysho.com/7206-doa-untuk-pemimpin-negeri.html
[1]
(HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu
Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).
[2] رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي
بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati (Qs Ibrahim: 37)
[3] (Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al
Ashfahaniy, 8: 77, Darul Ihya’ At Turots Al ‘Iroqiy)
Posting Komentar untuk "KHUTBAH JUM'AH : NIKMAT RASA AMAN"