Langsung ke konten utama

Postingan

Featured Post

Mencari Kemuliaan Pada Ketaatan

 Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله menuturkan: "قال بعض السَّلف: "النَّاس يطلبون العِزَّ بأبواب الملوك، ولا يجدونه إلَّا في طاعة الله". Berkata sebagian As Salaf: "Manusia mencari kemulian di pintu-pintu raja, dan mereka tidak mendapatinya kecuali ada pada ketaatan kepada Allah" (Ighotsatul Lahafan 1/48)
Postingan terbaru

Apa itu Tawadhu'

 Al-Hasan al-Bashri ditanya tentang pengertian tawadhu atau rendah hati. Jawaban beliau:  التواضع أن تخرج من منزلك ولا تلقى مسلما إلا رأيت له عليك فضلا "Tawadhu adalah anda keluar rumah dan manakala anda berjumpa dengan seorang muslim anda berkeyakinan bahwa dia memiliki kelebihan yang tidak anda miliki". (Ihya Ulumuddin 3/342).

Bid'ah Lebih Disukai Iblis Dibandingkan Maksiat

 Syaikhul Islam rahimahullah berkata: " البدعة أحب إلى إبليس من المعصية، لأن العاصي يعلم أنه عاص فيتوب، والمبتدع يحسب أن الذي يفعله طاعة فلا يتوب .. ". "Bid'ah lebih disenangi Iblis dibanding maksiat. Karena pelaku maksiat tahu ia bermaksiat maka ia bertaubat…, adapun pelaku bid'ah mengira yang ia kerjakan adalah ketaatan maka sulit untuk bertaubat". (Majmuu' al-Fataawaa 11/233)

Agar Tidak Diremehkan Orang Lain

Tulisan ini merupakan bentuk sikap saat seorang diremehkan, aku ambil dari nasehat-nasehat teman-teman di threads yang budiman Maa syaa Allah  Pertama kamu harus tahu dulu ciri-ciri kamu diremehkan, kalau ciri-ciri ini ada pada dirimu maka kamu sedang berada di zona diremehkan Pendapatmu sering diabaikan, kerja kerasmu tidak dihargai, dijadikan bahan candaan berlebihan, orang lain meragukan kemampuanmu, tidak diberi tanggung jawab penting, dibanding-bandingkan secara negatif, saranmu selalu dikesampingkan, gestur tubuh yang meremehkan  ya, itu kata kak ChatGPT Lalu aku tanya ke teman-teman di threads :  Alhamdulillah, teman-teman threads memang luar biasa, Maa syaa Allah. Banyak sekali yang komentar dan menasehati aku simpulkan menjadi beberapa poin berikut 1. Tidak memperdulikan omongan orang, cuekin aja, gak usah dipikirkan dan jangan dimasukkan ke hati 2. Anggap angin lalu, biarkan seperti lewatnya awan diatas langit 3. Makin berilmu dan mengendalikan diri dengan baik ...

Menggali Kuburnya Sendiri

 Muwaffaqud Diin berkata: كان بعض السلف قد حفر لنفسه قبرا، فإذا فَتَرَ من العمل، نزل في قبره، فتمدَّدَ في لحده ثمَّ قال: يا نفسُ! قدِّرِي بأنك قد مِتِّ، وصرْتِ في لحدك، أيَّ شيء كُنتِ تتمنين؟ قالت: أُرَدُّ إلى الدنيا، فأعملُ صالحا، فيقول: قد بلغتِ لها أمنيتك، فقومي فاعملي صالحا  "Sebagian salaf dulu pernah menggali kubur untuk dirinya sendiri. Tiap kali futur ( lemah) malas beramal, dia turun ke kuburnya dan berbaring dilahad seraya berkata: "Wahai jiwa! bayangkan jika kamu telah mati dan kini berada dalam liang lahadmu, apa gerangan yang engkau cita-citakan? Maka jiwa menjawab: "Aku ingin dikembalikan ke dunia, lalu beramal shalih, Maka dia berkata: "Sekarang engkau telah meraih apa yang engkau cita-citakan, maka bangkitlah dan beramal shalihlah " (Imam Yusuf bin Hasan bin Abdul Hadi Al MAqdisy ad Dimsyq Al Hambaly, AN Nihayatu fi Ittisholi RIwayah) hlm.290

Jadilah Qudwah, Tapi Jangan Salah Niat

Syaikh Abdurrozzaq Al-Badr hafidzahullah menuturkan: الشاب يحتاج إلى هذا المقام حتى ينشط ويسهل عليه الامتثال، لكن ينبغي للمعلِّمِ أن يَتَنَبَّهَ إلى حسن نيته وقصده؛ حتى لا يقع في الرياء فيحبط عمله "Pemuda butuh pada qudwah agar bisa semangat, dan mudah untuk mengamalkannya, akan tetapi hendaknya seorang muallim (Pengajar) memperhatikan pada niatnya dan tujuannya, sehingga tidak jatuh pada riya', akhirnya menghapus amalannya" (Washoyaa Salaf Li Syabbab hal.7)