Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan Doa & Dzikir I Syarah Doa & Dzikir Harian Muslim

Keutamaan

Doa & Dzikir


Keutamaan Doa

Diantara keutamaan doa:

-          Doa adalah inti sari ibadah

Rasulullah bersabda:

الدعاء هو العبادة

“Do’a adalah ibadah”[1]

Ini menunjukkan kekhususan dan keistimewaan doa kepada Allah.

-          Doa adalah ibadah paling mulia disisi Allah

Rasulullah bersabda:

لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa“.[2]

Bukan kemuliaan disisi Allah dengan banyaknya harta, rumah tempat tinggal atau kendaraan yang bagus, akan tetapi doa seorang muslim dan muslimah kepada Allah Ta’aala.

-          Doa adalah senjata pertama meraih keberhasilan

Rasulullah bersabda:

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ؟

“Bukankah kalian ditolong  dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah di antara kalian?”[3]

Tatkala kita melihat keberhasilan dan kesuksesan seorang dia jadikan hartanya untuk sedekah dan tidak takut miskin ternyata setelah diketahui, ternyata ada orang miskin yang dia bantu, anak yatim yang dia santuni, atau orang-orang putus sekolah yang dia biayai.

Karena doa-doa mereka lebih tulus, dan lebih fokus. Sementara kita yang super sibuk ini sangat lalai dan tidak fokus dalam berdoa, bagaimana mau dikabulkan?

Lihat kisah Nabi Zakariya ‘alaihis salam, Nabi Yunus ‘alaihis salam, Nabi Muhammad .

Nabi Zakariya ‘alaihis salam menginginkan keturuna yang akan melanjutkan estafet dakwah beliau

﴿ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤ ﴾

"Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku”


﴿ قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَاَتِيْ عَاقِرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكَ اللّٰهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ٤٠ ﴾

“Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”

Sebab-sebab untuk mendapat keturunan sudah tidak ada; istri mandul, sudah tua, lemah, akan tetapi beliau selalu husnudzan kepada Allah, dan yakin Allah akan kabulkan doanya

Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salam

﴿ هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ ٣٨ ﴾

 

“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Disana yakni dimihrobnya Maryam

Dan akhirnya Allah karuniakan beliau Yahya

﴿ فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى ٣٩ ﴾

Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya”.[4]

Nabi Yunus ‘alaihis salam

﴿ وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ ٨٧ ﴾

(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”[5]

Nabi Muhammad beliau ketika malam Perang Badar, ketika para Shahabat tidur, dan satu-satunya yang bangun adalah Nabi Muhammad sehingga beliau berdoa dengan doa yang dahsyat:

اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكَ هَذِهِ العَصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِيْمَانِ اليَوْمَ فَلاَ تُعْبَدُ فِي الأَرْضِ أَبَدًا

“Ya Allah, jika engkau membinasakan kelompok ini dari ahli iman pada hari ini, maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi selamanya.”

Kemudian Abu Bakar menyapa, “Wahai Rasulullah, cukuplah apa yang telah kau minta kepada Tuhanmu karena sesungguhnya Allah akan memberikan apa yang telah dijanjikannya kepadamu.”

Keutamaan dzikir

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala memerintahkan kita untuk banyak-banyak berdzikir kepada-Nya

Allah Ta’aala berfirman:

﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ٤١ وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ٤٢ هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا ٤٣ تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚوَاَعَدَّ لَهُمْ اَجْرًا كَرِيْمًا ٤٤ ﴾

“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya

dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin.

Ucapan penghormatan (Allah kepada) mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam,” dan Dia siapkan untuk mereka pahala yang mulia”.[6]

Beberapa faedah ayat:

1.       Anjuran memperbanyak dzikir

2.       Pahala bagi yang banyak berdzikir; Allah akan menyebut-nyebutnya

3.       Didoakan Malaikat

4.       Allah akan mengeluarkannya dari kegelapan menuju cahaya

5.       Mendapatkan kasih sayang Allah

6.       Mendapatkan pahala yang mulia (surga)

Diantara keutamaan dzikir:

-          Mendapatkan ampunan dan pahala yang besar

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

﴿ اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ٣٥ ﴾

 

“Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar”.[7]

-          Orang yang berdzikir adalah Ulil Albab

Allah Ta’aala berfirman:

﴿ اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ١٩٠ ﴾

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal"[8]

Siapa mereka Ulul Albab itu? Allah Ta’aala berfirman di ayat selanjutnya:

﴿ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١ ﴾

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka”.[9]

-          Sebab keberuntungan dalam pekerjaan

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

﴿ فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ١٠ ﴾


“Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.[10]

SubhaanAllah, setelah menunaikan kewajiban kepada Allah, lalu Allah berikan sebab daganganmu untung, pekerjaanmu lancar, dadamu lapang saat mengajar dan selainnya kapan? Ketika kamu banyak berdzikir kepada Allah saat bekerja.

-          Dijauhkan dari gangguan setan

Seorang hamba yang sering berdzikir kepada Allah Allah akan jaga dia dari gangguan setan, dan setan kabur darinya.

Nasehat Setan kepada Abu Hurairah yang disetujui oleh Rasulullah :

إذَا أوَيْتَ إلى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} [البقرة: 255]، حتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ؛ فإنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، ولَا يَقْرَبَنَّكَ شَيطَانٌ حتَّى تُصْبِحَ.

“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi;

{اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} [البقرة: 255]،

Hingga selesai ayat, sungguh Allah akan kirim untukmu penjaga, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi tiba”[11]

Ibnu Abbas radhiyAllahu ‘anhuma berkata:

" الشيطان جاثم على قلب ابن آدم ، فإذا ذكر الله خنس ، وإذا غفل وسوس

“Setan duduk di hati anak Adam, jika dia berdzikir maka setan bersembunyi, dan jika dialalai, maka setan akan memberi waswas”[12]

-          Menjadi paling terdepan

Rasulullah bersabda:

(( سَبَقَ المُفَرِّدُونَ )) قالوا : وَمَا المُفَرِّدُونَ ؟ يَا رسولَ الله قَالَ: (( الذَّاكِرُونَ اللهَ كثيراً والذَّاكِرَاتِ )) .

“Telah mendahului al-mufarridun (orang-orang yang menyendiri dalam ibadah).” Para sahabat bertanya, “Siapakah al-mufarridun itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.”[13]

-          Dzikir adalah sebaik-baik amalan

Rasulullah bersabda:

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا، عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ، فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ ” قَالُوا: بَلَى. قَالَ: «ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى»

“Mauhkah kuberitahukan kepada kalian amal yang paling baik dan paling suci menurut Rabb kalian, dan yang paling tinggi derajatnya untuk kalian, juga lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kalian lalu kalian menebas batang leher mereka dan mereka membalasnya?” Para sahabat berkata, “Tentu mau.” Beliau menjawab, “Dzikir mengingat Allah.”[14]

-          Dzikir adalah kehidupan itu sendiri tanpanya seorang mati

Rasulullah bersabda:

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir (mengingat) Rabbnya dan yang tidak bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati.”[15]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”

Asy Syaikh Abdur Rozzaq hafidzahullah:

ومن أحسن من رأيتُه تكلَّم في هذا الموضوع وجمع أطرَافَه، ولمَّ شَتاتَه الإمامُ العلاّمةُ ابن القيِّم رحمه الله في كتابه العظيم الوابل الصيِّب من الكَلِمِ الطيِّب

“Kitab paling bagus yang membahas tentang keutamaan dzikir setahu saya adalah Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Kitab beliau; “Al Wabil Ash Shoyyib Minal Kalim Ath Thoyyib”[16]



[1] HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan selainnya, dishahihkan Al-Albani.

[2] Sunan At-Timidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362

[3] Shahihul Bukhari (yang dicetak bersama Umdatul Qari), Kitab Al-Jihad was Siyar, Bab Man Ista’ana Bidh Dhu’afa Wash Shalihin Fil Harbi, no. 108, 14/179

[4] Qs Ali Imran: 39

[5] Qs Al-Anbiyaa’: 87

[6] Qs Al Ahzab: 41-44

[7] Qs Al Ahzab: 35

[8] Qs Ali Imron: 190

[9] Qs Ali Imron: 191

[10] Qs Al Jumu’ah: 10

[11] HR. Bukhari

[12] HR Bukhari muallaq

[13] HR. Muslim, no. 2626

[14] (HR. Tirmidzi. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

[15] HR. Bukhari

[16] Fiqih Ad’iyah Wal Adzkar

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "Keutamaan Doa & Dzikir I Syarah Doa & Dzikir Harian Muslim"