Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencari Lailatul Qadar

 


Mencari Lailatul Qadar

Kapan malam lailatul qodar?

Malam lailatul qodar ada di bulan Ramadhan, lebih khusus yakni di 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Sekilas tentang Malam Lailatul Qodar

  1. Malam lailatul qodar ada sampai hari kiamat

“Malam lailatul Qodar saat para Nabi sudah wafat apakah diangkat atau tetap ada sampai hari kiamat?”

Maka jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

بل هي إلى يوم القيامة

“Bahkan malam lailatul qodar itu ada sampai hari kiamat” (HR. Al Hakim)

    2Malam lailatul qodar ada semenjak para Nabi akan tetapi keutamaannya hanya dikhususkan untuk umat Islam (Lihat Majalis Syahri Ramadhan hal.171)

    3. Malam lailatul qodar berpindah-pindah setiap tahunnya

وَأَرْجَحُهَا كُلِّهَا أَنَّهَا ‌فِي ‌وِتْرٍ مِنَ الْعَشْرِ الْأَخِيرِ وَأَنَّهَا تَنْتَقِلُ

“Pendapat paling kuat bahwasanya malam lailatul qodar itu ada di malam-malam ganjil dan berpindah-pindah setiap tahunnya” (Fathul Bari 4/266)

Bagaimana mencari lailatul qodar?

  • Mencarinya di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

  • Mencarinya di malam-malam ganjil

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

  • Mencarinya di 7 malam terakhir di bulan Ramadhan

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

  • Mencarinya di malam ke 27

عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ أُبَىٌّ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاللَّهِ إِنِّى لأَعْلَمُهَا هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata mengenai malam lailatul qadar, “Demi Allah, aku sungguh mengetahui  malam tersebut. Malam tersebut adalah malam yang Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menghidupkannya dengan shalat malam, yaitu malam ke-27 dari bulan Ramadhan.” (HR. Muslim no. 762).

Hikmah disembunyikan malam lailatul qodar

Allah sembunyikan malam lailatul qodar pada hamba-hamba-Nya;

  1. Agar semakin banyak amal mereka di malam-malam ini, dengan Sholat, dzikir, dan doa

Maka semakin dekat seorang hamba kepada Allah dan semakin besar pahala

        2. Sebagai ujian bagi hamba agar nampak mana yang sungguh-sungguh dalam mendapatkan nya dan siapa yang malas dan menyepelekan

(Lihat majalis syahri Ramadhan hal.173)

Nasehat Syaikh Utsaimin rahimahullah :

من حرص على شيء جدّ في طلبه وهان عليه التعب في سبيل الوصول إليه والظّفَر به

“Siapa yang semangat untuk mendapatkan sesuatu, dia akan sungguh-sungguh dalam mencarinya, dan akan terasa ringan setiap kelelahan dalam jalan untuk mendapatkannya dan sukses meraihnya” (Majalis Syahri Ramadhan hal. 173)

Semoga Allah karuniakan kita malam lailatul qodar sedang dalam ibadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala


Aditya Bahari

19 Ramadhan 1444H/10 April 2023

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "Mencari Lailatul Qadar"