Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KHUTBAH JUM'AH: DENGAN SIAPA KAU BERTEMAN?

PunyaBahari



 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

“Ruh-ruh itu (seperti) pasukan yang mengelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi akrab, adapun ruh-ruh yang tidak saling kenal akan menjadi saling tidak cocok.”
(HR. Bukhari)

Ruh adalah alam ghaib yang tak bisa manusia melihat hakekatnya dengan panca indra, namun bisa dirasakan dengan saling mengenal. Saat seorang muslim melihat pada diri orang lain, lalu ada rasa nyaman pada hatinya dan kecondongan pada ruhnya, maka akan mendekat dan berkumpul

Sebagaimana pepatah Arab :

الطيور مع أشكالها تقع

"Burung-burung itu selalu bersama dengan yang sejenis".

Begitu juga saat melihat orang lain ternyata hati tidak merasa nyaman dengannya, dan bahkan mengingkari dan tak mendekat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Seseorang itu sesuai dengan agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya” (HR. Abu Daud dan Tirmidzidishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Pentingnya memilih dan mencari kawan yang baik agamanya, permisalannya seperti yang digambarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Kawan yang baik dan shalih sangat besar manfaatnya untuk dirimu, walaupun teman-teman shalih itu tidak memiliki banyak keutamaan berupa harta, ataupun memiliki kedudukan; tapi Allah perintahkan kita untuk bersabar bersama teman-teman yang shalih

Allah Subhaanahu Wa Ta'aala berfirman :

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang beribadah kepada Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (Al-Kahfi: 28).

Berteman dengan orang yang buruk akhlaknya, yang tidak jelas agamanya akan mempengaruhimu, bahkan jika terus menerus berteman dengannya, itu adalah hari-hari yang akan disesali. Bukan hanya penyesalan didunia bahkan penyesalan sampai di akherat kelak.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman :

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ﴿٢٧﴾ يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ﴿٢٨﴾ لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya (yakni: sangat menyesal), seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku.” Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.”
(QS Al-Furqan 27-29)

'Alqomah berwasiat kepada anaknya, sebelum wafatnya : "Wahai anakku, bertemanlah dengan dia yang saat kau bentangkan tanganmu dalam kebaikan dia akan membentangkannya juga, jika melihat pada dirimu kebaikan, dia akan selalu mengingatnya, dan jika melihat pada dirimu keburukan dia meluruskannya.....

Dan Wasiat dari Rabb semesta alam, bahwa teman-teman dekat pada hari itu saling bermusuhan, kecuali?

Allah Subhaanahu Wa Ta'aala berfirman :

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” 
(QS. Az-Zukhruf: 67)

Faedah Khutbah Jum'at Dr. Ahmad Al Abdul Kareem
Kampus LIPIA Jakarta

======================================
Penulis : Aditya Bahari


Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "KHUTBAH JUM'AH: DENGAN SIAPA KAU BERTEMAN?"