Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KHUTBAH JUM'AH: TUGAS MUSLIM DI BULAN RAJAB

وظيفة المسلم في شهر رجب

TUGAS SEORANG MUSLIM DI BULAN RAJAB


Khutbah Pertama.

إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له

وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

فإنّ أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدى، هدى محمد صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار

Amma ba’du:

Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Tema Khutbah pada kesempatan hari ini adalah “Tugas muslim dibulan Rajab”

Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah, 

Keutamaan Bulan Rajab

Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan-bulan haram lainnya yang Allah agungkan. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (istimewa). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Allah memilih bulan-bulan yang mulia, dibandingkan yang lain, Allah memilih tempat-tempat yang mulia dibandingkan tempat yang lain

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. (Qs Al Qashash: 68)

Apa makna Bulan haram?

Al Qodhi Abu Ya’laa rahimahullah mengatakan:

إنما سماها حُرُماً لمعنيين

أحدهما: تحريم القتال فيها، وقد كان أهل الجاهلية يعتقدون ذلك أيضاً. والثاني: لتعظيم انتهاك المحارم فيها أشدَّ من تعظيمه في غيرها، وكذلك تعظيم الطاعات فيها

”Dinamakan bulan haram karena dua makna:

Pertama: Pada bulan tersebut diharamkan berbagai berperang. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

Kedua: Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Apa saja Empat bulan haram itu?

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Tugas orang muslim di bulan Rajab

Mengagungkan bulan Rajab dengan Memperbanyak Amal Shalih

    Sebagaimana seorang muslim mengagungkan bulan Ramadhan, memperbanyak amal shalih didalamnya, maka dibulan haram, bulan yang istimewa ini maka hendaknya dia juga mengagungkannya, seorang muslim mengagungkan apa yang Allah agungkan, oleh karenanya kita perbanyak amal shalih, memperbanyak amalan ketaatan kita kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala pada bulan ini, seperti puasa, membaca Al-Qur’an sholat-sholat sunnah dll

Waspada dari berbuat dosa dan maksiat

Di dalam Qs At Taubah yang kita sebutkan tadi tentang 4 bulan haram, Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

maka janganlah kamu mendzalimi diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

    Di antara bentuk kezaliman terhadap diri sendiri adalah bermaksiat kepada Allah . Mengapa demikian? Karena sudah seharusnya seseorang menghargai diri dan jiwanya sendiri. Seseorang seharusnya menjadikan dirinya taat kepada Allah agar di dunia bisa mendapatkan kebahagiaan, dan di akhirat mendapatkan surga. Maka, ketika seseorang berbuat zalim, maka sejatinya dia telah menzalimi dirinya sendiri. Allah berfirman,

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ

“Dan Kami tidak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.” (QS. Hud: 101)

Dan bahwasanya kemaksiatan, dosa yang dikerjakan di bulan-bulan haram maka dosanya dilipatgandakan oleh Allah Azza Wa Jalla

أقول ما تسمعون، وأستغفر الله العليَّ العظيمَ لي ولكم، فاستغفروه؛ إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah kedua

الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، أللهم صلي عليه وعل أله وأصحابه وإخوانه

Ma’asyarol Muslimin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan Allah

Khatib mengajak para Jama’ah sekalian termasuk khatib pribadi agar kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala

Diantara tugas seorang muslim di bulan Rajab, adalah menghindari dari amalan-amalan yang tidak disunnahkan untuk dikerjakan di bulan Rajab

Syarat diterimanya Amalan adalah

1.Ikhlas

2.Mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Amalan-amalan yang tidak dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Bulan Rajab, yang banyak dari kaum muslimin masih melakukannya: seperti sholat raghaib yang dikerjakan setelah isya, atau antara maghrib dan isya 12 rakaat dengan dua rakaat salam,

Ibnu Rajab dalam bukunya “Lathaif al-Maarif” hal 140 mengatakan: “Adapun tentang shalat tidak ada hadits yang shahih tentang shalat tertentu yang dilakukan pada bulan Rajab. Hadits-hadits yang diriwayatkan tentang keutamaan shalat raghaib pada malam jumat pertama bulan Rajab adalah bohong, batil dan tidak sah”

Kesimpulannya:

Seorang muslim, memperbanyak amal shalihnya dari puasa, sholat dan membaca Al-Quran dan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah, dengan keumuman dalil, dan tidak mengkhususkan suatu amalan tertentu yang tidak dilandasi dari dalil yang shahih, bahkan bersandar dari hadits-hadits yang palsu

Wallahu A’lam

هذا؛ وصلوا وسلموا –رحمكم الله– على الصادق الأمين؛ كما أمركم بذلك مولاكم رب العالمين، فقال سبحانه: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً”.

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد, اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين

ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين. أقيموا الصلاة

 

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "KHUTBAH JUM'AH: TUGAS MUSLIM DI BULAN RAJAB"