Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengagungkan Perkara Shalat

Islam telah mengagungkan kedudukan shalat, menempatkannya dalam posisi yang mulia dan meninggikan derajatnya, dia adalah rukun Islam yang paling agung setelah dua kalimat syahadat.

Jama’ah rahimakumulloh, bagaimanakah kedudukan sholat dihati kita?

Apakah sholat wajib kita masih bolong-bolong? ataukah kita masih memandang remeh perkara sholat wajib ini?

Padahal shalat adalah ibadah pertama yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Shubhanahu wa ta’alla pada hari kiamat.

Rasulullah bersabda:

أولُ ما يحاسبُ بهِ العبدُ يومَ القيامةِ الصَّلاةُ ، فإنْ صَلَحَتْ ، صَلَحَ سائِرُ عَمَلِه ، و إنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سائِرُ عَمَلِه

“Amal ibadah yang pertama yang akan dihisab oleh Allah pada hari kiamat adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya yang lain dan jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain”[1]

Jama’ah rahimakumulloh, bagaimanakah kedudukan sholat dihati kita?

Apakah hati kita rindu bisa sholat berjamaah, dan gembira berjalan menuju rumah Allah, dengan penuh semangat?

Ataukah hati kita biasa saja saat adzan berkumandang, buka suatu perkara yang penting, bisa ditunda?

Diantara 7 Golongan yang Allah naungi pada hari kiamat, salah satunya adalah:

وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ

Seorang yang hatinya terikat dengan masjid.” [2]

Jama’ah rahimakumulloh, tahukah kita, saat mati lampu, hal yang pertama kita cari dan berusaha untuk mendapatkannya adalah cahaya?

Rasulullah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke Masjid disaat kegelapan malam:

بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid, bahwa ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.”[3]

Jama’ah rahimakumulloh, sholat adalah cahaya nanti dikubur kita

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

الصلاة نور

"Sholat adalah cahaya"[4]

Sholat itu bagi orang-orang yang beriman di dunia adalah cahaya di hatinya, akan menyinari hatinya, juga cahaya bagi penglihatannya oleh karena itu sholat adalah penyejuk pandangan orang yang bertakwa

Rasulullah bersabda:

وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِـيْ فِـي الصَّلَاةِ

Dan dijadikan kesenangan hatiku terletak di dalam shalat.[5]

Dan sholat juga cahaya bagi orang-orang beriman di kuburnya, terlebih lagi sholat malam.

Shahabat Abu Darda radhiyAllahu'anhu pernah berkata:

صلوا ركعتين في ظلمة الليل لظلمة القبور

"Sholatlah kalian 2 rokaat di kegelapan malam untuk kegelapan kubur"

Dan sholat juga bagi orang-orang beriman adalah cahaya yang menerangi pada hari kiamat, diatas Titian jembatan, cahayanya dibagi pada hari itu sesuai dengan kadar amalannya....

Rasulullah bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ

Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan.”[6]



 

 (HR. Bukhari, Muslim)

 

[3] (HR. Abu Daud, no. 561; Tirmidzi, no. 223. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

[4] (HR.Muslim no.223)

[5] Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Ahmad

[6] (HR. Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

 

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Post a Comment for "Mengagungkan Perkara Shalat"