MUQADIMAH: METODE TARBIYAH ANAK
MUQADIMAH: METODE TARBIYAH ANAK
Agama Islam telah sempurna
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ
Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Qs Al Maidah: 3)
Kalau orang barat memiliki metode
dalam mendidik anak-anak atau ilmu psikologi lainnya, maka di salam Agama Islam
sudah sangat mencukupi hal tersebut Wa Lillahil Hamd
Allah menamakan Anak adalah Buah Hati
قبضتم ثمرة فؤاده؟
“Apakah kalian
(Malaikat) telah mencabut buah hatinya? Dikeluarkan oleh Imam At Tirmidzi (1021) dengan sanad yang shahih
Allah menamakan anak adalah buah hati,
karena keterkaitan yang sangat dekat hati anak ke orang tua, dan karena kasih
sayang yang besar dari orang tua kepada anaknya.
Diantara buah dari buah hati yang
shalih adalah mendapati baktinya dia kepada kedua orang tuanya dan menegakkan
hak-hak orang tuanya
Anak Adalah Aset yang berharga
Di Dunia :
Yakni ketika seorang diberikan
anak yang shalih maka Allah menjadikannya penyejuk hati di dunia, kita senang
melihat anak-anak yang shalih, jika diperintahkan dia taat, anak yang lain dia
ikut membantu pekerjaan Ibu dirumah, bahkan kalau kita melihat anak-anak kita
berantem hal yang kecil saja itu melihatnya adalah suatu kebahagiaan tersendiri
Di Alam Kubur
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ
ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ
يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal
dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim
no. 1631)
Allah meninggikan kedudukan orang
tua lantaran istighfar anak buat mereka. Telah diriwayatkan dari Abu Hurairah,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ
فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Ada seorang lelaki yang
kedudukannya terangkat di syurga kelak.” Ia pun bertanya,”Bagaimana ini?” Maka
dijawab: “Lantaran istighfar anakmu.
Sangat merugi sekali ketika kita
memiliki anak-anak yang tidak shalih, tidak akan memberi manfaat kepada kita
didunia, terlebih diakherat. Di dunia hanya akan menambah kesedihan dan
kesengsaraan di akherat dan tidak mendapatkan doa dan istighfar dari mereka, “Jangankan
untuk mendoakan orang tuanya, mendoakan dirinya sendiri saja tidak pernah”
Di Akherat
Jika orang tua shalih dan juga
anak-anak mereka shalih, jika anak-anak tidak sampai ke derajat orang tuanya,
Allah akan mengangkat derajat anak-anak ini ke derajat/kedudukan orang tuanya.
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala
berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ
ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ
مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Dan orang-oranng yang beriman,
dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak
cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala
amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (Qs
Ath Thur 21)
Seorang anak bisa jadi adalah karunia,
nikmat bagi kedua orang tuanya, dia mentaati kedua orang tuanya dan ini yang
kita semua minta kepada Allah dalam doa kita:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.(Qs Al
Furqan: 74)
Waspada terhadap Setan
Kemudian disana ada musuh yang
selalu mengintai, selalu memukulkan genderang perang kepada anak Adam,
senantiasa menggodanya agar bisa menjadi temannya di neraka Jahannam kelak
Setan Menggoda Anak sebelum dia lahir
Yakni ketika seorang suami istri
sedang berhubungan suami istri, setan berusaha membuat mereka lalai dari berdoa,
apa doanya:
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ
فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ
الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى
ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
“Jika salah seorang dari
kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca
do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona
maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami
dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan
kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan
intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut
selamanya”
(HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim
no. 1434).
Ketika Lahir
Firman Allah dalam hadis Qudsi :
”
وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّهُمْ
أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ ” رواه مسلم
“Dan aku menciptakan
hamba-hamba-Ku dalam keadaan hunafa’ (berpaling dari syirik dan mentauhidkan
Allah) seluruhnya, dan sesungguhnya setan-setan mendatangi mereka, lalu
memalingkan mereka dari agama mereka.” (HR. Muslim)
Dalam Kehidupannya
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ
وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا
dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang
dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (Qs Al
Israa: 64)
Posting Komentar untuk "MUQADIMAH: METODE TARBIYAH ANAK"