AQIDAH AHLUS SUNNAH: SIFAT TANGAN ALLAH
إثبات صفة اليدين لله تعالى
SIFAT TANGAN ALLAH
(Oleh : Aditya Bahari)
وقد ينكر الجهمي أيضاً يمينه … وكلتا يديه بالفواضل تنفح
“Dan sungguh orang-orang
Jahmiyah juga telah mengingkari tangan kanan-Nya…dan bahkan (yang benar adalah)
kedua tangan-Nya terus memberi kenikmatan dan karunia”
Bait ini dibawakan oleh penulis,
untuk menetapkan sifat agung, yakni sifat kedua tangan bagi Allah Ta’aala
sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya
Keyakinan Ahlis Sunnah
Ahlus sunnah menetapkan kedua
tangan bagi Allah secara hakiki sesuai dengan keagungan dan kebesaran Allah
serta kesempurnaan-Nya mereka (Ahlus sunnah) berkata: “Allah memiliki dua
tangan yang hakiki tidak serupa dengan makhluk”.
Dalil-dalil Sifat Tangan Allah
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
{وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
وَالْأَرْضُ جَمِيعاً قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ
مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} (الزمر:67)
Dan mereka tidak mengagungkan Allah
dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya
pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan
dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Qs Az
Zumar: 67)
{بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ} (المائدة: من
الآية64) .
tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka;
(Qs
Al-Maidah: 64)
dari Hadits:
إِنَّ يَمِينَ اللَّهِ مَلْأَى
لَا يَغِيضُهَا نَفَقَةٌ سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ، أَرَأَيْتُمْ مَا
أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَنْقُصْ مَا فِي
يَمِينِهِ ، وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ ، وَبِيَدِهِ الْأُخْرَى الْقَبْضُ
يَرْفَعُ وَيَخْفِضُ
"Sesungguhnya
tangan kanan Allah penuh, tidak merasa berat dengan segala pemberian, selalu
memberi di malam dan siang. Perhatikanlah, apa yang Dia berikan sejak
diciptakannya langit dan bumi, tidak sedikitpun mengurangi apa yang terdapat di
tangan kanannya, Arasy-Nya di langit, sedangkan tangan yang lain mengangkat dan
menjatuhkan." (HR. Bukhari 6869 dan Muslim 1659)
Ayat-ayat
dan hadits ini diantara dalil yang paling kuat sebagai bantahan bagi orang yang
mengatakan tangan Allah maknanya adalah qudroh (kemampuan), dengan kesepakatan kaum
muslimin bahwa kemampuan Allah jidak hanya dibatasi dua, atau yang menafsirkan
tangan dengan nikmat maka sangat tidak cocok ketika nikmat Allah hanya dua
bahkan nikmat Allah banyak
Sebelum masuk ke pembahasan ada beberapa
hal yang perlu kita ketahui
Sifat Allah dibagi menjadi dua:
Sifat Dzatiyah: Yaitu sifat yang senantiasa melekat pada Diri
Allah, Sifat-Sifat yang tidak terpisahkan dari Dzat Ilahiyah.
Sifat Fi’liyyah: Yaitu Sifat-Sifat yang kemunculannya berkaitan
erat dengan Kehendak Allah. Seperti istiwa’ turun ke langit Dunia dll
Golongan menyimpang dalam
masalah Asma Wa Sifat
Pertama: Al Musyabbihah yang mana mereka menyerupakan
(tasybih) sifat-sifat Allah dengan makhluk-Nya mereka berkata: tangan Allah
seperti tangan kita, pendengaran Allah seperti pendengaran kita, penglihatan
Allah seperti penglihatan kita Metodenya : Tasybih
Tasybih adalah menyebutkan sesuatu
dengan yang semisalnya.
Diantara bentuk tasybih adalah tasybih
Al Khaliq bil Makhluq ;Seperti ungkapan bahwa tangan Allah sama dengan tangan
makhluk, istiwa’Allah sama dengan istiwa’ pada makhluk, dan lain-lain.
Kedua: Al Mu’aththilah yang mana mereka mengingkari
sifat-sifat Allah dan meniadakannya dengan hujjah (alasan) mensucikan Allah
dari dari menyerupakan Allah dengan makhluk, dan macam mereka banyak: Ada yang
meniadakan seluruh nama-nama & sifat Allah, ada yang meniadakan sifat-sifat
Allah saja, ada yang meniadakan sebagian dari sifat-sifat. Metodenya Ta’thil
Ta’thil artinya mengosongkan dan
meninggalkan. Maksudnya adalah mengingkari nama-nama dan sifat-sifat Allah yang
telah Allah tetapkan untuk diri-Nya, baik mengingkari keseluruhan maupun
sebagian, baik dengan men-tahrif maknanya maupun menolaknya. Pelaku ta’thil
disebut mu’atthil.
An Nadzim (Penulis) memulai dengan
penetapan sifat tangan sebagai bantahan terhadap Jahmiyyah, dan mereka adalah
akar keburukan, pemimpin dalam kerusakan dalam men ta’thil sifat-sifat Allah
وقد ينكر الجهمي أيضاً يمينه
“Dan sungguh orang-orang
Jahmiyah juga telah mengingkari tangan kanan-Nya
Tangan kanan Allah, sifat yang tetap,
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
{وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
وَالْأَرْضُ جَمِيعاً قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ
مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} (الزمر:67)
Dan mereka tidak mengagungkan Allah
dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya
pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci
Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Qs Az
Zumar: 67)
Ayat ini bantahan untuk Al Mu’athilah
yang mana mereka berkata bahwa menetapkan tangan bagi Allah mewajibkan adanya
penyerupaan Allah dengan makhluk, maka katakan kepada mereka: “Bagaimana
mungkin seorang berakal ketika merenungi ayat ini bahwa tangan Allah seperti
tangan makhluk? Padahal dalam ayat tangan Allah disifatkan dengan sifat yang
agung dan sempurna”
Kaedah penting:
لا يلزم من اتفاق الشيئين في الاسم أن يتفقا في الحقيقة والمسمى
“Tidak lazim (harus) dua hal yang sama
dalam penamaan, sama juga dalam hakekat dan kenyataan”
(وكلتا يديه)
“Dan sungguh kedua tangan-Nya”
Terdapat penetapan bahwa tangan Allah ada
dua secara hakiki sesuai dengan kebesaran Allah dan kesempurnaan-Nya
Sifat tangan disebutkan dalam Al-Qur’an
dengan tunggal, dua, bahkan dalam bentuk jama’
Datang dalam bentuk tunggal
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah
segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (Qs Al-Mulk: 1)
Datang dalam bentuk dua sebagaimana
ayat
{بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ} (المائدة: من
الآية64) .
tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka;
(Qs
Az Zumar: 67)
Datang dalam bentuk Jama’
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ
أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa
sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu
sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri,
lalu mereka menguasainya? (Qs Yasiin 71)
Tidak perlu dipertentangkan karena
bahasa arab itu luas ketika mengabarkan dua dengan jama’, dan sampai sekarang
masih dipakai seperti ungkapan
رأيتك
بعيني، وسمعتك بأذني، والمراد عينيَّ وأذنيَّ، فلا تعارض إذاً بين الألفاظ
الواردة.
“Aku melihatmu dengan mataku
(maksudnya kedua mataku), aku mendengar kamu dengan telingaku (maksudnya kedua
telingaku)
بالفواضل تنفح
kedua tangan-Nya terus memberi
kenikmatan dan karunia”
Al Fawadhil jama’ dari Fadhilah, yakni
kebaikan dan kemurahan dan pemberian
Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:
{بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ} (المائدة: من
الآية64) .
tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka;
(Qs
Az Zumar: 67)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى
مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا
يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا
وَلُوا.
“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku
adil, pada hari Kiamat kelak, ia berada di atas mimbar dari cahaya di sebelah
kanan Allah Azza wa Jalla yang Maha pengasih. Kedua tangan Allah sebelah
kanan. (Mimbar tersebut) diberikan untuk orang yang bersikap adil dalam
berhukum mereka, keluarga mereka, dan yang mereka kuasai” (HR.
Muslim dalam Shahihnya)
(تنفح)
Yakni; Allah memberi pemberian nikmat
dan karunia bagi hamba-Nya sebagaimana di dalam hadits
إِنَّ يَمِينَ اللَّهِ مَلْأَى
لَا يَغِيضُهَا نَفَقَةٌ سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ، أَرَأَيْتُمْ مَا
أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَنْقُصْ مَا فِي
يَمِينِهِ ، وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ ، وَبِيَدِهِ الْأُخْرَى الْقَبْضُ
يَرْفَعُ وَيَخْفِضُ
"Sesungguhnya tangan kanan Allah
penuh, tidak merasa berat dengan segala pemberian, selalu memberi di malam dan
siang. Perhatikanlah, apa yang Dia berikan sejak diciptakannya langit dan bumi,
tidak sedikitpun mengurangi apa yang terdapat di tangan kanannya, Arasy-Nya di
langit, sedangkan tangan yang lain mengangkat dan menjatuhkan." (HR.
Bukhari 6869 dan Muslim 1659)
Tangan adalah sifat Allah dzatiyyah.
An Nadzim ketika menyebutkan pengingkaran Jahmiyyah atas tangan Allah
mengisyaratkan bahwa Jahmiyyah mengingkari sifat dzatiyyah yang lainnya seperti
Wajah Allah, Mata dan seterusnya
هذا وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين
أما بعد:
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا
تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا
بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِن الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ
الدُّنْيَا، اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُوَّاتِنَا
مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى
مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا
فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ
عِلْمِنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
Posting Komentar untuk "AQIDAH AHLUS SUNNAH: SIFAT TANGAN ALLAH"