Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KIBLAT HATI SAAT SHOLAT




Bagi seorang hamba ia memiliki dua Kiblat:
  1. Kiblat badan yang dia diperintah untuk menghadapnya yaitu Ka'bah
  2. Kiblat Hati yaitu Rabb-Nya Subhaanahu Wa Ta'aala
Maka wajib bagi seorang hamba agar menghadap kepada dua Kiblat ini sekaligus, dan Kiblatnya hati itu lebih agung dibanding Kiblatnya badan karena kaum muslimin sama dalam Kiblat badan akan tetapi mereka berjenjang-jenjang dalam Kiblat Hati.

Ada yang meraih pahala banyak dan ada yang sedikit
Sebagaimana dalam hadits Abu Dawud dari Sahabat Ammar bin Yasir, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 

إنَّ العبدَ لَينصَرِفُ مِن صلاتِهِ، وما كُتِبَ له منها إلّا عُشْرُها، أو تُسْعُها، أو ثُمُنُها، أو سُبُعُها، أو سُدُسُها، أو خُمُسُها، أو رُبُعُها، أو ثُلُثُها، أو نِصفُها.

"Seorang hamba, tidak keluar dari sholatnya dan tidaklah ditulis pahala baginya kecuali, 1/10, 1/9, 1/8, 1/7, 1/6, 1/5, 1/4, 1/3, atau setengahnya".

Hadits ini mengisyaratkan tentang berjenjangnya manusia dalam menghadiri sholat. diantaranya selesai sholat dan mendapat 1/10, dan diantaranya ada yang mendapat lebih dari itu. bahkan diantara manusia ada yang selesai sholat dan tidak mendapat pahala sedikitpun dan tidak diterima sholatnya.

Sebagaimana dalam hadits bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً.

“Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal (orang pintar) lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam.” HR. Muslim (no. 2230) dan Ahmad (IV/68, V/380). Lafazh ini adalah lafazh milik Muslim.

Maka hadits ini menunjukkan bahwa dia sholat akan tetapi Allah tidak menerima sholat itu darinya. dan bisa jadi seorang jatuh ke dosa besar ini yaitu mendatangi dukun, orang pintar, tukang sihir, tukang ramal. Maka hendaknya seorang hamba saat akan sholat ia hadapkan hatinya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aala dan dengan badannya ke Kiblat, jika sedang sholat hendaknya ia meyakini bahwasanya dia sedang bermunajat kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aala.

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

إذا قام أحدكم يصلي فإنه يناجي ربه

"Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika berdiri dalam sholatnya maka dia sedang bermunajat kepada Rabbnya"(HR. Bukhari).
pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "dia sedang bermunajat kepada Rabbnya" terdapat dua rahasia:
  1. Sholat adalah tempat mengeluhkan rahasia dan tidaklah sesuatu itu rahasia kecuali dalam perkara yang penting dan perkara agung dan amalan apa yang lebih baik dibanding sholat?
  2. Terdapat kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya, karena seorang hamba tidak memohon pada perkara yang besar, penting dalam kehidupannya kecuali ia akan ceritakan kepada yang dia cintai.



=================
Faedah
Ta'liiq Syaikh Ushaimi hafidzahullah "Sifat Sholat Nabi oleh Syaikh Utsaimin rahimahullah
Alih bahasa: Aditya Bahari

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "KIBLAT HATI SAAT SHOLAT"