Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 WAKTU TERKABULNYA DOA



بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين 

أما بعد :

Ini merupakan makalah yang saya kumpulkan dari faedah-faedah yang saya ambil dari buku “Ad Daa’ Wa Dawaa” yang ditulis oleh Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, dan diberi ta’liq atau komentar oleh Fadhilatus Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr hafidzahullah Ta’aala berisi 6 waktu-waktu terkabulnya doa. Semoga memberikan manfaat untuk setiap orang yang membaca.

Di Bab 1 di pasal yang ke 4 disebutkan tentang waktu-waktu terkabulnya Doa

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

وإذا جُمِعَ مع الدعاء حضورُ القلب وجمعيتُهُ بِكُلِّيَّتِهِ على المطلوب وصادف وقتًا من أوقات الإجابة الستة وهي: الثلث الأخير من الليل، وعند الأذان، وبين الأذان والإقامة، وأدبار الصلوات المكتوبات، وعند صعود الإمام يوم الجمعة على المنبر حتى تقضى الصلاة من ذلك اليوم، وآخر ساعة بعد العصر 

"Jika terkumpul bersama doa itu Hadirnya hati sepenuhnya pada apa yang diminta, Dan bertepatan dengan salah satu waktu dari waktu-waktu ijabahnya doa yang 6, yaitu : 

  1. Sepetiga malam terakhir
  2. Saat Adzan
  3. Antara adzan dan iqamat.
  4. Setelah melaksanakan shalat wajib
  5. Saat imam naik ke atas mimbar pada hari jum’at, hingga selesai sholat Jumat tersebut
  6. Saat-saat terakhir setelah waktu Ashar. (Ad Daa' Wa Dawaa' hlm 19)

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

 وإذا جمع مع الدعاء حضور القلب وجمعيته بكليته على المطلوب

"Jika terkumpul bersama doa itu Hadirnya hati sepenuhnya pada apa yang diminta,

Yaitu saat ia berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla ia berdoa dengan hati yang hadir, bukan dengan hati yang lalai, terkadang seorang berdoa kepada Rabbnya, ia mengangkat kedua tangannya akan tetapi hatinya di lembah yang lain, hatinya tidak hadir saat berdoa,

oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة، واعلموا أن الله لا يستجيب دعاءً من قلب غافل لاهٍ

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai"  (HR. Tirmidzino. 3479, dihasankan Syaikh Al-albani)

Hati itu jika ia lalai ini merupakan salah satu penghalang dari penghalang-penghalang ijabahnya doa, maka dalam berdoa harus dalam kondisi hatinya hadir, harus terkumpul pada apa yang diminta kepada Rabbnya Subhaanahu Wa Ta'aala.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

...وصادف وقتا من أوقات الإجابة الستة وهي: الثلث الأخير من الليل

"...Dan bertepatan dengan salah satu waktu dari waktu-waktu ijabahnya doa yang 6, yaitu : 

Di Sepertiga Malam Terakhir" 

Ini peringatan yang beliau rahimahullah tekankan membantu seseorang untuk bersungguh-sungguh di waktu-waktu ijabahnya doa diantaranya waktu sepertiga malam terakhir.


Ini bukan berarti seseorang hanya berdoa diwaktu-waktu ini saja  dan tidak berdoa di waktu yang lain, akan tetapi yang diinginkan adalah pada waktu-waktu ijabah ini lebih bersungguh-sungguh (dalam berdoa), karena waktu-waktu ini, adalah waktu yang mana doa itu lebih diijabah.


    1. SEPERTIGA MALAM TERAKHIR

Ini waktu yang sangat mulia, sangat utama . 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no.1145 dan Muslim no.1808)

Ini memberikan faedah bahwa waktu ini merupakan waktu yang mulia, waktu turunnya Allah di sepertiga malam terakhir, waktu ijabahnya doa, Allah Rabb kita Yang Maha Kaya lagi Terpuji berfirman : "Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.”

Oleh karenanya sudah sepantasnya bagi seorang muslim agar memiliki jatah di waktu ini dengan berdoa, berdzikir apa yang Allah tetapkan untuknya dan Allah mudahkan baginya dari Sholat Malam.


    2. SAAT ADZAN

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

وعند الأذان

"...Saat Adzan" (Maksudnya Setelah Adzan Langsung)

Yakni saat Muadzin mengumandangkan Adzan, Sunnahnya kamu mengucapkan seperti yang diucapkan Muadzin. Didalamnya terdapat pahala yang besar sebagaimana datang dalam hadits yang shahih .

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : 

إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ “

Ketika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar

Lalu kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar

Kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..

Lalu kalian menjawab, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..Dan seterusnya… hingga akhir adzan

Siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga. 

(HR. Muslim 385, Abu Dawud dan yang lainnya)

Sunnah Saat Mendengar Adzan:

     Mengucapkan sebagaimana yang diucapkan Muadzin, kecuali saat sampai pada (Hayya 'Alash Sholaah) (Hayya 'Alal Falaah) Sunnahnya adalah menjawabnya dengan (Laa Haulaa Wa Laa Quwwata Illa Billah)

Maka maksud ucapan beliau rahimahullah saat adzan adalah setelah adzan langsung, setelah adzan selesai inilah, waktu untuk doa yang mustajab 

Kapan? 

     Setelah bersholawat kepada Nabi Sholawat Ibrohimiyyah dan Meminta kepada Allah baginya Wasilah Allahumma Aati Muhammadanil Wasilata wal Fadhilah...

     Setelah itu baru ia berdoa apa yang mudah baginya, karena ini waktu dari waktu-waktu ijabahnya doa

Adzan didalamnya terdapat pahala yang besar, siapa yang membaca hadits-hadits seputar pahala adzan ia akan dapati bahwa para muadzin itu mereka meraih pahala yang besar. Walaupun kita hanya tahu satu hadits ini maka telah cukup 

مَن دَلَّ على خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاعِلِهِ

“Siapa yang menunjukkan pada kebaikan, ia akan mendapatkan pahala seperti yang mengerjakan.” (HR. Muslim 1893)

Hadits ini menunjukkan tentang ajakan untuk sholat, terdapat hadits yang sangat agung sekali berkaitan dengan keutamaan Adzan

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa seseorang pernah berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya muadzin selalu mengungguli kami dalam pahala amalan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قُلْ كَمَا يَقُولُونَ فَإِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ

“Ucapkanlah sebagaimana disebutkan oleh muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang azan, berdoalah, maka akan diijabahi (dikabulkan).” (HR. Abu Dawud no. 521 dan Ahmad 2;172)  

فَسَلْ تُعْطَهْ 

"Mintalah maka kau akan diberi", menunjukkan bahwa waktu ini merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.


    3. ANTARA ADZAN DAN IQOMAT

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

وبين الأذان والإقامة

“Antara adzan dan iqomat”.

Kemudian waktu yang ada antara adzan dan Iqomat itu juga dari waktu ijabahnya doa.

Telah sah dalam hadits dari Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya doa antara adzan dan Iqamah tidak tertolak

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ

“Doa itu tidak tertolak (jika dipanjatkan di antara) adzan dan iqamah.”  (HR. Abu Dawud no.521 dinilai shahih oleh Al-Albani rahimahullag)


    4. SETELAH MELAKSANAKAN SHALAT WAJIB

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

...وأدبار الصلوات المكتوبات

"...Dan diakhir sholat sebelum salam" 

Maksudnya "dubur sholat" yaitu akhir sholat sebelum salam. Ini yang diinginkan, yaitu sebelum salam. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

ثم يتخيّر من المسألة ما شاء

”Kemudian ia memilih doa yang ia inginkan.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa sebelum salam, oleh karenanya seorang muslim hendaknya bersemangat, berusaha berdoa setiap sebelum salam doa yang mudah baginya. Dan kebanyakan kaum muslimin merasa bosan ketika tasyahudnya lama.”

Ada kisah yang lucu, cerita ini sudah lama terjadi. salah seorang imam mengimami sholat, setelah selesai, didatangi oleh seorang jamaah sholat berkata : "Wahai Syaikh aku membaca Tasyahud sampai 2 kali, Syaikh bertanya: "Siapa yang menyuruhmu membaca Tasyahud dua kali?" lalu berkata: “Jika kamu sedang Tasyahud akhir maka itu kesempatan besarmu, kamu bersungguh-sungguh dalam berdoa, apa yang kamu inginkan, karena ini waktu yang mustajab, waktu yang utama seorang muslim berdoa pada saat itu”.


    5 & 6. SAAT IMAM NAIK KEATAS MIMBAR PADA HARI JUM’AT

HINGGA SELESAI SHOLAT JUM’AT, 

DAN AKHIR WAKTU SETELAH ASHAR RI HARI ITU


Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

...وعند صعود الإمام يوم الجمعة على المنبر حتى تقضى الصلاة، وآخر ساعة بعد العصر من ذلك اليوم

"...dan saat Imam naik keatas mimbar sampai selesai sholat (Jumat), dan akhir waktu setelah ashar dari hari itu (Jumat)".

Sebagaimana Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: 

“فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.” 

‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim berdoa di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Bukhari dan Muslim dalam kitab al-Jumu'ah)

Dalam penentuan waktunya, ada perselisihan para ahli ilmu, dan yang paling benarnya adalah yang diisyaratkan oleh Ibnul Qayyim disini yaitu : 

1. saat Imam naik keatas mimbar sampai selesai sholat (Jumat), dan

2. akhir waktu setelah ashar dari hari itu (Jumat).

Kita perhatikan sejenak perkara yang penting

1.  saat Imam naik keatas mimbar sampai selesai sholat (Jumat)

Saat sholat Jumat terdapat sujud Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : 

أقربُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ  رواه مسلم

“Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa”. (HR. Muslim no.482

Dalam sholat Jumat ada juga pembahasan kita yang telah lalu doa mustajab diakhir sholat sebelum salam.


هذا وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم



-------------------------------------------

Faedah Kitab Ad Daa' Wa Dawaa'

Oleh : Syaikh Abdurrozzaq Al-Badr hafidzahullah

Alih Bahasa : Aditya Bahari

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Post a Comment for "6 WAKTU TERKABULNYA DOA "