Langsung ke konten utama

UNTUK APA ALLAH MENCIPTAKAN KITA?






BELAJAR TAUHID HARUS TERUS DIULANG

Belum lama saya membagikan postingan di instagram story, melontarkan beberapa pertanyaan dan memberikan jawaban di sore harinya, pertanyaan pertanyaan yang mungkin telah banyak kita ketahui bersama sebagai seorang muslim, dan bahkan banyak dari kita sudah menghafalnya diluar kepala.

CIRI DAKWAH SALAF ADALAH MEMULAI DENGAN DAKWAH TAUHID

Terlebih lagi saat seorang itu telah mengenal dakwah salaf, karena dakwah tauhid adalah yang selalu diulang dan diulang, dan ini yang membedakan dakwah salaf dengan yang lainnya, bahwa yang pertama kali disampaikan dalam perkara agama adalah tentang dakwah tauhid, pemurniah ibadah hanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aala saja.

Pertanyaan, untuk apa Allah menciptakan kita? Banyak yang menjawab beribadah hanya kepada Allah saja. Pertanyaan yang mungkin anak TK pun bisa menjawabnya, namun kita perlu mendalami makna dan kandungannya, sehingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja.

        Orang Kafir saat ditanya didalam kuburnya Man Rabbuka? Siapa Rabb kamu, dia hanya menjawab

ها ها لا أدري، سمعت الناس يقولون شيئا فقلته

Ha ha saya tidak tahu, aku hanya mendengar manusia berkata sesuatu maka aku juga mengatakannya.

Jadi jangan sampai kita hanya ikut-ikutan dalam beragama. Tujuan Allah menciptakan kita adalah agar kita beribadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ

Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. [QS Adz-Dzariyat 56]

APA ITU IBADAH?

Apa itu ibadah ?Ada dua makna :

Pertama : Beribadah bermakna menghinakan diri kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya dengan kecintaan dan pengagungan terhadap-Nya.

Kedua : al muta'abbad bihi (yang dengan itu seorang beribadah) seperti sholat dan selainnya bahkan perkara yang bukan perintah dalam syariat bisa mendatangkan pahala saat diniatkan untuk memperkuat dalam ibadah


disebutkan Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah rahimahullah 

Ibadah itu :


اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال الظاهرة والباطنة

Penamaan yang mencakup apa-apa yang dicintai Allah dan diridhoi-Nya berupa ucapan dan perbuatan yang nampak secara dzahir maupun yang bathin 


Maka mengerjakan sholat itu adalah makna pertama : ibadah, sedangkan sholat itu sendiri adalah makna kedua almuta'abbad bihi

Yang perlu diperhatikan bahwa dalam ibadah harus ada tauhid menjadikan Allah saja satu-satunya yang berhaqq untuk di ibadahi itulah makna ikhlash dalam beribadah sebagaimana kita diperintah


وَمَاۤ أُمِرُوۤا۟ إِلَّا لِیَعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخۡلِصِینَ لَهُ ٱلدِّینَ حُنَفَاۤءَ

Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka hanya beribadah kepada Allah sebagai orang-orang yang mengikhlaskan agama hanya untuk-Nya sebagai seorang yang hanif.

[Surat Al-Bayyinah 5]

IKHLAS ITU?

Penting sekali niat yang ikhlas dalam beribadah.

Ikhlas kembali pada dua hal :
  1. Pembersihan hati, yaitu mengosongkannya dari segala keburukan yang mengotorinya
  2. Terkaitnya pensucian hati itu dengan keinginan Allah, tidak dipenuhi dengan maksud yang lainnya, seperti minta dipuji, disanjung, atau mencari dunia

إخلاصنا لله صف القلب من    إرادة سواه فاحذر يافطن

Ikhlas kita pada Allah adalah mensucikan hati dari, keinginan pada selain Allah maka waspadalah wahai orang yang cerdas
(syaikh Ushoimy waffaqohulloh)


Seorang yang bertauhid semua ibadah bahkan sampai kebiasaan bisa berpahala, namun orang awwam menjadikan ibadah malah sebagai kebiasaan, maka penting sekali sentiasa menghadirkan niat dalam ibadah khususnya juga pada kebiasaan yang diniatkan yang baik maka akan diganjar kebaikan


Semoga Allah memberi taufiq untuk semuanya



----------------------------------------------------------
Penulis : Aditya
Sumber : Syarah Tsalaatsatul Ushul Syaikh Utsaimin rahimahullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Perkara dijamin syurga

Faedah Mudzakaroh shubuh Syaikh Abdur Rozzaq Bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahumallah. pejalan_sunnah Jaminan Surga dengan melaksanakan 6 perkara. ﺃَﺻْﺒَﺤْﻨَﺎ ﻭَﺃَﺻْﺒَﺢَ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻻَ ﺇِﻟَـﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮُ . Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﻋﻠِّﻤﻨﺎ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨﺎ ﻭَﺍﻧْﻔَﻌْﻨﺎ ﺑِﻤﺎ ﻋَﻠَّﻤﺘَﻨَﺎ ﻭﺯِﺩْﻧَﺎ ﻋِﻠﻤﺎ Allahumma 'allimna ma yanfa 'una, wa anfa 'na bima 'allamtana wa zidna 'ilma. "Ya Allah, tolong kami ajari apa yang ber...

Ringkasan faedah kajian buku 175 jalan menuju surga

Ustadz Ali Hasan Bawazier.MA Tingkatan surga Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda : ﺇﻥَّ ﺃﻫﻞَ ﺍﻟﺠﻨَّﺔِ ﻳﺮَﻭْﻥَ ﺃﻫﻞَ ﺍﻟﻐُﺮَﻑِ ﻛﻤﺎ ﺗﺮَﻭْﻥَ ﺍﻟﻜﻮﻛﺐَ ﺍﻟﺪُّﺭِّﻱَّ ﺍﻟﻐﺎﺑﺮَ ﻓﻲ ﺍﻷﻓﻖِ ﻣِﻦ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕِ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏِ ﻟﺘﻔﺎﺿُﻞِ ﻣﺎ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ‏) ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗﻠﻚ ﻣﻨﺎﺯﻝُ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀِ ﻻ ﻳﺒﻠُﻐُﻬﺎ ﻏﻴﺮُﻫﻢ ؟ ‏) ﻗﺎﻝ : ‏( ﺑﻠﻰ ﻭﺍﻟَّﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪِﻩ ﺭﺟﺎﻝٌ ﺁﻣَﻨﻮﺍ ﺑﺎﻟﻠﻪِ ﻭﺻﺪَّﻗﻮﺍ ﺍﻟﻤﺮﺳَﻠﻴﻦَ ‏ "Bahwa penduduk surga itu saling melihat orang yang berada dikamar di atas mereka, sebagaimana kamu melihat bintang-bintang yang ada diufuk timur maupun barat dikarenakan tingkatan amalan  diantara mereka.  sahabat bertanya, 'Ya Rasul, itu adalah tempat para Nabi, yang tidak akan dicapai kecuali mereka ?'. Nabi SAW menjawab 'tidak! demi Tuhan yang diriku dalam kekuasaan-Nya, mereka itu laki-laki yang beriman kepada ALLAH dan membenarkan para utusan". (HR Imam Bukhari-Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri ra) Maksudnya Surga tingkatannya banyak. Di dunia saja kita melihat perb...

Hukum berpuasa bertepatan hari tasyriq

Alhamdulillah, tadi pagi seusai ujian santri ada yang bertanya: "Ustadz apa hukumnya berpuasa di hari tasyriq?"     Kebetulan memang hari ini bertepatan hari senin, dan santri biasanya puasa senin,kamis Maka saya balik bertanya ke santri SMA yang sudah mempelajari bab puasa dalam Fathul Qorib  Berkata Abu Syuja' rahimahullah : ويحرم صيامُ خمسة أيام : العيدان، وأيام التشريق الثلاثة "Diharamkan berpuasa pada lima hari; yaitu 2 hari raya dan 3 hari tasyriq" (Fathul Qorib hal.139) Berdasarkan dalil, ucapan Abu Hurairah رضي الله عنه : ((أن رسول الله نهى عن صيام يومين، يوم الفطر ويوم الأضحى)) "Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang puasa dua hari, puasa hari idul fitri & idul adha" [HR. Bukhari 1993] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ((أيام التشريق أيام أكل وشرب وذكر الله تعالى)) "Hari tasyriq hari makan dan minum serta dzikir kepada Allah Ta'aala" [HR Muslim 1141] BaarokAllahu Fiikum