Langsung ke konten utama

6 perkara agar terealisasi mutaba'ah Rasulullah

Dermaga
pejalan_sunnah

Bagaimana terealisasi mutaba'atur Rosul shallallahu 'alaihi wa sallam?


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Berkata Al allamah syaikh Muhammad bin Sholeh Al'Utsaimin rahimahullah dalam risalah beliau seputar mengikuti Rasul atau mutaba'ah.diambil dari kumpulan fatwa-fatwa beliau.

Aku mengatakan : "Tidak akan terealisasi dalam mengikuti Rasulullah sampai sebuah ibadah itu sesuai dengan apa yang datang dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam enam perkara":

1.Pada Sebabnya

2.Pada Jenisnya
3.Pada Kadarnya
4.Pada Sifatnya
5.Pada Waktunya
6.Pada Tempatnya

Yang Pertama: Sebabnya


Hendaknya ibadah itu sesuai dengan syariat pada Sebabnya.

Maka barangsiapa beribadah kepada Allah dengan suatu ibadah dan mengikutkannya dengan sebab yang Allah tak jadikan dia sebab maka ibadahnya tertolak misal :seandainya seseorang melakukan ibadah diikuti sebab, tapi Rasulullah tidak menjadikannya sebagai sebab, bahkan tidak terdapat dalam Al-Quran maupun Assunnah, maka Ibadahnya itu tidak diterima, walaupun ibadah tersebut baik.selama dia jadikan ibadah itu terikat dengan sebab yang Allah tak jadikan itu sebagai sebab maka tidak diterima Ibadah itu.

Contoh : jika seorang menyembelih sesembelihan dan bersedekah dengannya setiap akhir tahun.
"menyembelih dan bersedekah  adalah boleh"tapi dia khususkan sebab menyembelih dan bersedekah dengannya adalah setiap akhir tahun, maka jadi bid'ah. tidak berpahala bahkan berdosa.

Begitu juga ketika seorang mengadakan acara maulid Nabi shallallahu alaihi waasallam dan berkata : "saya mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan dia adakan acara perayaan maulid Nabi,bersholawat atas nabi dan menyanjung nabi pada acara tersebut".
kita katakan : Bersholawat kepada Nabi itu baik, barangsiapa bersholawat kepadaku sekali Allah bersholawat kepadanya 10x alhadits,

Bagaimana kamu katakan ini bid'ah?
karena bersholawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak terikat dengan sebab.kau bershalawat kepada nabi setiap waktu, tidak ada larangan bagimu, tapi ketika kau jadikan acara tersebut sebagai sebab agar bisa beraholawat pada momen itu maka tidak benar tidak diterima ibadah itu.

Kedua: Jenisnya



Hendaknya suatu ibadah sesuai jenisnya dalam syariat, seorang saat idul adha, dia menyembelih kambing dari hewan ternak sesuai dengan syariat,aslinya ibadahnya diterima karena sesuai dengan syariat.harga kambing 800 riyal.maka datang orang lain berkata :"Aku akan menyembelih kuda karena harganya lebih mahal: 1000 riyal, maka aku akan menyembelih kuda saat Id.maka hal semacam ini tidak benar, kenapa? karena kuda bukan dari hewan ternak,maka dia menyelisihi syariat dalam jenisnya, maka tidak diterima.

Ketiga : Kadarnya

Hendaknya suatu Ibadah sesuai syariat dalam kadarnya, misal: seorang berkata : "Sungguh seorang jika shalat dhuhur empat rakaat tiap rokaat dia sujud dua kali dan dia meyempurnakan syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, maka akan diterima sholatnya insya Allah.karena berjalan dengan apa yang digariskan syariat.tapi!!  seorang yang lain mengatakan : "Aku akan sholat dhuhur 6 rakaat aku tambahi.Allah berfirman :"berbekallah sebaik baik bekal adalah taqwa al ayat", maka ini tidak diterima.bahkan tertolak karena ibadah itu menyelisihi syariat dalam kadar (jumlahnya).orang yang lain berkata :"Wudhu 3x adalah sunnah (maksudnya membasuh anggota wudhu sebanyak 3x)tapi dia berwudhu 4xmaka cucian yang keempat itu tidak diterima karena menyelisihi syariat.


Keempat : Sifatnya


Hendaknya ibadah itu sesuai syariat dalam sifatnya, bagaimana seorang berwudhu?
dia mulai dari mencuci kedua telapak tangan, kemudian wajah, kemudian dua tangan, kemudian membasuh kepala dan mencuci dua kaki, seperti itu lah dengan tartib(berurutan).tapi ada orang berwudhu kebalikannya, dia mulai dari mencuci dua kaki, lalu membasuh kepala danseterusnya.maka ibadah seperti ini tidak diterima, karena ibadah nya menyelisihi syariat dalam sifat dan kaifiyyat.

Kelima: Waktunya


Hendaknya ibadahnya sesuai syariat dalam waktu, jika seorang pada saat Idul Adha menyembelih udhiyahnya sebelum sholat, dan makan darinya kemudian pergi untuk sholat Id, maka tidak diterima udhiyahnya tersebut.karena bukan pada waktu yang disyariatkan.udhiyyah tidak dikatakan udhiyyah kecuali disembelih setelah sholat Idul Adha.contoh lain: seorang bersikukuh tidak sholat dhuhur kecuali setelah masuk waktu ashar dengan tanpa udzur, tidak diterima karena menyelisihi syariat dalam waktunya.

Keenam : Tempatnya



Hendaknya ibadahnya sesuai syariat dalam tempatnya jika seandainya seseorang masuk waktu 10 hari terakhir di bulan ramadhan. menetap di kamar dirumah dia tidak keluar darinya, dan berkata :"Aku beri'tikaf karena Allah"maka i'tikafnya tidak sah karena dia menyelisihi syariat dalam tempat ibadah.karena i'tikaf dilaksanakan di masjid.

Semoga Allah membalas syaikh Utsaimin dengan balasan yang baik
shalawat serta salaa senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga beliau serta para Shahabat beliau.



diterjemahkan dari artikel:


ﺑﻤﺎﺫﺍ ﺗﺘﺤﻘﻖ ﻣﺘﺎﺑﻌﺔ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ؟ - ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - ﻣﻨﺒﺮ ﺍﻷﺧﻮﺍﺕ ﺍﻟﻌﺎﻡ - ﺷﺒﻜﺔ ﺳﺤﺎﺏ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﺔ






=====================================================================
oleh: Pejalansunnah







lihat teks asli:
https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=39483

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Perkara dijamin syurga

Faedah Mudzakaroh shubuh Syaikh Abdur Rozzaq Bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahumallah. pejalan_sunnah Jaminan Surga dengan melaksanakan 6 perkara. ﺃَﺻْﺒَﺤْﻨَﺎ ﻭَﺃَﺻْﺒَﺢَ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻻَ ﺇِﻟَـﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮُ . Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﻋﻠِّﻤﻨﺎ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨﺎ ﻭَﺍﻧْﻔَﻌْﻨﺎ ﺑِﻤﺎ ﻋَﻠَّﻤﺘَﻨَﺎ ﻭﺯِﺩْﻧَﺎ ﻋِﻠﻤﺎ Allahumma 'allimna ma yanfa 'una, wa anfa 'na bima 'allamtana wa zidna 'ilma. "Ya Allah, tolong kami ajari apa yang ber...

Ringkasan faedah kajian buku 175 jalan menuju surga

Ustadz Ali Hasan Bawazier.MA Tingkatan surga Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda : ﺇﻥَّ ﺃﻫﻞَ ﺍﻟﺠﻨَّﺔِ ﻳﺮَﻭْﻥَ ﺃﻫﻞَ ﺍﻟﻐُﺮَﻑِ ﻛﻤﺎ ﺗﺮَﻭْﻥَ ﺍﻟﻜﻮﻛﺐَ ﺍﻟﺪُّﺭِّﻱَّ ﺍﻟﻐﺎﺑﺮَ ﻓﻲ ﺍﻷﻓﻖِ ﻣِﻦ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕِ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏِ ﻟﺘﻔﺎﺿُﻞِ ﻣﺎ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ‏) ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗﻠﻚ ﻣﻨﺎﺯﻝُ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀِ ﻻ ﻳﺒﻠُﻐُﻬﺎ ﻏﻴﺮُﻫﻢ ؟ ‏) ﻗﺎﻝ : ‏( ﺑﻠﻰ ﻭﺍﻟَّﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪِﻩ ﺭﺟﺎﻝٌ ﺁﻣَﻨﻮﺍ ﺑﺎﻟﻠﻪِ ﻭﺻﺪَّﻗﻮﺍ ﺍﻟﻤﺮﺳَﻠﻴﻦَ ‏ "Bahwa penduduk surga itu saling melihat orang yang berada dikamar di atas mereka, sebagaimana kamu melihat bintang-bintang yang ada diufuk timur maupun barat dikarenakan tingkatan amalan  diantara mereka.  sahabat bertanya, 'Ya Rasul, itu adalah tempat para Nabi, yang tidak akan dicapai kecuali mereka ?'. Nabi SAW menjawab 'tidak! demi Tuhan yang diriku dalam kekuasaan-Nya, mereka itu laki-laki yang beriman kepada ALLAH dan membenarkan para utusan". (HR Imam Bukhari-Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri ra) Maksudnya Surga tingkatannya banyak. Di dunia saja kita melihat perb...

Ketika Perkaranya Tak Sesuai Harapan Kita

Tatkala kita mendapati perkara yang tidak menyenangkan dalam hidup ini, maka itu bukti bahwa kita tidak kuasa. أنت تريد وأنا أريد ولكن الله يفعل ما يريد “Kamu punya keinginan, begitupun aku, tapi Allah melakukan apa yang Allah kehendaki” Niat bantu malah ditipu, hadir kajian dateng dari jauh eh mati lampu, udah stok barang banyak buat dijual eh nggak laku. Udah keluar duit banyak buat pendidikan anak, anaknya malah buat masalah terus di sekolah. Sobat takwa yang dirahmati Allah Ta’aala Ketika perkaranya tak sesuai harapan kita, maka yang kita lakukan adalah ber-SABAR, tidak ada amalan lain selain sabar. Lalu berprasangka baik kepada Allah Ta’aala Allah Ta’aala berfirman:  وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ  “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sed...