Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Iman kata Sufyan Atsaury




Berkata Al Imam Sufyan Ats-tsaury rahimahullahu ta'aala

: والإيمان قول وعمل ونية يزيد وينقص: يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية.ولا يجوز القول إلا بالعمل ولا يجوز القول والعمل إلا بالنية ولا يجوز القول والعمل والنية إلا بموافقة السنة.

"Iman itu Ucapan dan Perbuatan dan Niat ,bertambah dan berkurang : bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena maksiat, tidak boleh berucap kecuali disertai amal,dan tidak boleh berucap dan beramal kecuali disertai niat,dan tidak boleh berucap,beramal dan berniat kecuali sesuai dengan Sunnah.

Iman secara Bahasa artinya : (tashdiiq wal iqraar) Pembenaran disertai penetapan,contoh penggunaan secara bahasa firman Allah Ta'aala :

ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﺃَﺑَﺎﻧَﺎ ﻣَﺎ ﻟَﻚَ ﻟَﺎ ﺗَﺄْﻣَﻨَّﺎ ﻋَﻠَﻰٰ ﻳُﻮﺳُﻒَ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﻟَﻪُ ﻟَﻨَﺎﺻِﺤُﻮﻥَ

Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak beriman (membenarkan)  kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.(Qs Yusuf 11).

dan juga firman Allah Ta'aala :

ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻧْﺖَ ﺑِﻤُﺆْﻣِﻦٍ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻟَﻮْ ﻛُﻨَّﺎ ﺻَﺎﺩِﻗِﻴﻦَ

dan tidaklah engkau beriman (membenarkan) atas kami , sekalipun kami telah jujur ".(Qs Yusuf 17).

PENGGUNAAN IMAN 

adapun secara istilah Iman mempunyai 2 penggunaan
- ada penggunaan Umum (yang dimaksud oleh penulis)
- ada penggunaan khusus itulah yang dipakai di dalam hadits Jibril dikenal dengan Rukun Iman 6.

Kalau disandingkan antara Iman dan Islam maka ada keterkaitan Islam berupa amalan yang dzahir dan Iman berupa amalan hati , tapi tidak cukup seorang hanya mengamalkan 5 rukun Islam tapi tidak meyakininya dalam hatinya ? maka kaum munafiqiin juga melaksanakan rukun islam tapi hatinya tidak beriman maka Allah tempatkan di lapisan neraka paling bawahnya,

Begitu pula seorang beriman meyakini dalam hatinya 6 Rukun Iman tapi tidak melaksanakan Amalan yang membenarkan Imannya maka ini juga tidak sah.
jadi ada keterkaitan antara Islam dan Iman

Kata beliau rahimahullahu ta'aala : "Iman itu adalah ucapan amalan dan niat."

banyak dalil diantaranya Firman Allah Ta'aala :

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﭐﻟۡﻤُﺆۡﻣِﻨُﻮﻥَ ﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺫُﻛِﺮَ ﭐﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺟِﻠَﺖۡ ﻗُﻠُﻮﺑُﮩُﻢۡ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺗُﻠِﻴَﺖۡ ﻋَﻠَﻴۡﮩِﻢۡ ﺀَﺍﻳَـٰﺘُﻪُ ۥ ﺯَﺍﺩَﺗۡﮩُﻢۡ ﺇِﻳﻤَـٰﻨً۬ﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺭَﺑِّﻬِﻢۡ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ ‏( ٢ ‏) ﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﻘِﻴﻤُﻮﻥَ ﭐﻟﺼَّﻠَﻮٰﺓَ ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﺭَﺯَﻗۡﻨَـٰﻬُﻢۡ ﻳُﻨﻔِﻘُﻮﻥَ ‏( ٣ ‏) ﺃُﻭْﻟَـٰٓئٕك َﻫُﻢُ ﭐﻟۡﻤُﺆۡﻣِﻨُﻮﻥَ ﺣَﻘًّ۬ﺎۚ ﻟَّﻬُﻢۡ ﺩَﺭَﺟَـٰﺖٌ ﻋِﻨﺪَ ﺭَﺑِّﻬِﻢۡ ﻭَﻣَﻐۡﻔِﺮَﺓٌ۬ ﻭَﺭِﺯۡﻕٌ۬ ڪَﺮِﻳﻢٌ۬ ‏( ٤ )

        Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka [karenanya] dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (2) [yaitu] orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (3) Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki [ni’mat] yang mulia.” (4). (QS Al-Anfal 2-4).

dan firman Allah Ta'aala :

ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﺣُﻨَﻔَﺎﺀَ ﻭَﻳُﻘِﻴﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻭَﻳُﺆْﺗُﻮﺍ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ ۚ ﻭَﺫَٰﻟِﻚَ ﺩِﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻤَﺔِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(Qs Al Bayyinah 5).

Adapun dari hadits

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﺍﻹِﻳﻤَﺎﻥُ ﺑِﻀْﻊٌ ﻭَﺳَﺒْﻌُﻮﻥَ ﺃَﻭْ ﺑِﻀْﻊٌ ﻭَﺳِﺘُّﻮﻥَ ﺷُﻌْﺒَﺔً ﻓَﺄَﻓْﻀَﻠُﻬَﺎ ﻗَﻮْﻝُ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺃَﺩْﻧَﺎﻫَﺎ ﺇِﻣَﺎﻃَﺔُ ﺍﻷَﺫَﻯ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖِ ﻭَﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺀُ ﺷُﻌْﺒَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻹِﻳﻤَﺎﻥِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan ” (HR. Bukhari dan Muslim).

kemudian kata beliau rahimahullahu ta'aala :
يزيد وينقص
iman itu bertambah dan berkurang.

diantara dalil bahwa iman itu bertambah Firman Allah Ta'aala :

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺫُﻛِﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺟِﻠَﺖْ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺗُﻠِﻴَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺁﻳَﺎﺗُﻪُ ﺯَﺍﺩَﺗْﻬُﻢْ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(Qs Al Anfal 2).

dan saat perang khandaq dijelaskan dalam Al-Quran :

ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻗَﺪْ ﺟَﻤَﻌُﻮﺍ ﻟَﻜُﻢْ ﻓَﺎﺧْﺸَﻮْﻫُﻢْ ﻓَﺰَﺍﺩَﻫُﻢْ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺣَﺴْﺒُﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﻮَﻛِﻴﻞُ

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".(Qs Ali Imran 173).

Begitulah seorang mukmin tidak takut dan cukuplah Allah sebaik-baik Pelindung dan sehebat-hebat Penolong.ketika ditakut takuti oleh orang mengenai keadaan islam di Indonesia,ditakut takuti oleh syiah yang akan menguasai indonesia dan ucapan-ucapan yang belum tentu terjadi,maka harusnya semakin menambah keimanan kita,sebagaimana yang dicontohkan para pendahulu kita.


ﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﺴَّﻜِﻴﻨَﺔَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺏِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻟِﻴَﺰْﺩَﺍﺩُﻭﺍ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻣَﻊَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻬِﻢْ ۗ ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﺟُﻨُﻮﺩُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ۚ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠِﻴﻤًﺎ ﺣَﻜِﻴﻤًﺎ

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,(Qs Al Fath 4).

ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻟَﺖْ ﺳُﻮﺭَﺓٌ ﻓَﻤِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺯَﺍﺩَﺗْﻪُ ﻫَٰﺬِﻩِ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ۚ ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻓَﺰَﺍﺩَﺗْﻬُﻢْ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺴْﺘَﺒْﺸِﺮُﻭﻥَ

Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.(Qs At Taubah 124).

Kalau iman bertambah berarti bisa pula berkurang bahkan saking berkurangnya bisa berbalik jadi bertambah tapi dalam keburukan
diantaranya Allah sebutkan keadaan orang munafik Firman Allah Ta'aala :

ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻣَﺮَﺽٌ ﻓَﺰَﺍﺩَﻫُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﺮَﺿًﺎ ۖ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﺃَﻟِﻴﻢٌ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻜْﺬِﺑُﻮﻥَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.(Qs Al-Baqarah 10).

dan juga kekafiran itu berjenjang maka Allah katakan :

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟﻨَّﺴِﻲﺀُ ﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻜُﻔْﺮِ ۖ

Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran.
(Qs At Taubah 37).

ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﻯ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣُﻨْﻜَﺮًﺍ ﻓَﻠْﻴُﻐَﻴِّﺮْﻩُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺿْﻌَﻒُ ﺍﻹِﻳﻤَﺎﻥِ

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, maka apabila tidak bisa ubahlah dengan lisannya, maka apabila tidak bisa maka dengan hatinya yang demikian selemah-lemah iman”
(HR. Muslim dari Abu Sa’id Al Khudry).

diantaranya juga adalah hadits syafaat,

ﻳﺨﺮﺝُ
ﻣﻦَ ﺍﻟﻨﺎﺭِ ﻣَﻦْ ﻛﺎﻥَ ﻓِﻲ ﻗﻠﺒِﻪِ ﺫﺭَّﺓٌ ﻣِﻦَ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥِ
ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ‏( ١٤٢٠ ﻫـ ‏) ، ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ٨٠٦٢ • ﺻﺤﻴﺢ

keluar dari api neraka orang yang didalam hatinya terdapat iman seberat biji dzarrah [HR. Al Bukhari].


Jadi seorang mukmin bertingkat-tingkat kedudukannya sesuai dengan keimanannya, maka ada yang imannya kuat dan ada yang lemah,dan itu dalil bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang.

Syuaib bin harb bertanya kepada sufyan atsaury "wahai aba abdillah apa artinya muwaawaqat lissunnah(sesuai sunnah)?sufyan atsaury menjawab : yaitu mendahulukan 2 syaikh dalam Islam Abu bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma





=====================================================================
Referensi :

1. Muslim.or.id
2. Almanhaj.com

Oleh : Aditya bahari
Artikel : Pejalansunnah.blogspot.co.id
Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Post a Comment for "Apa itu Iman kata Sufyan Atsaury "