Ziarah Masjid Nabawi Beserta Adab-Adabnya



Adab Ke Masjid Nabawi

Bersuci & Bersih

Ketika engkau hendak menghadiri Masjid Nabawi, maka bebersihlah, bersuci, pakailah minyak wangi, hindari bau yang tidak sedap saat ke Masjid

Allah Ta'aala berfirman:

 يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ 

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,  (QS. Al-A'raf: 31)

عن ابن عباس: {‌خُذُواْ ‌زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ} ، قال: الثياب

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang firman Allah Ta’ala: “Ambillah perhiasan kalian di setiap (memasuki) masjid”, beliau berkata: “Yang dimaksud adalah pakaian.”(Taufiq Ar-Rohman: 2/203)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ

"Apabila dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjamaah, maka tidak ada satu langkah pun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya." (HR. Bukhari Muslim)

Berjalan dengan tenang (tidak terburu-buru)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ الإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلاَةِ ، وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ وَلاَ تُسْرِعُوا ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

“Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun bersikap tenang dan khusyu’lah. Gerakan imam yang kalian dapati, ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602)

Doa-doa yang dianjurkan dibaca

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا.

 “Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di penglihatanku, cahaya di pendengaranku, cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari depanku, cahaya dari belakangku. Dan berilah aku cahaya.” (HR. Bukhari Muslim)

Ketika sampai di masjid, dahulukan kaki kanan saat masuk, dan ucapkan doa :

بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Atau membaca doa:

“Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.” “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan Wajah-Nya yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari godaan syaitan yang terkutuk.” 

(Hasan: HR. Ibnu Majah (no. 773), Shahih: HR. Abu Dawud (no. 466) dari Abdullah bin Amr bin Al Ash. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 485)


Masuk ke raudhah syarifah (tunaikan shalat tahiyatul Masjid)

Masuk ke raudhah syarifah jika memungkinkan, dan shalatlah disana 2 rakaat tahiyyatul masjid. Kalau ternyata ramai maka shalatlah dimana saja di dalam masjid nabawi

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ أحَدُكُمُ المَسْجِدَ ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ 

Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia langsung duduk sampai mengerjakan shalat dua rakaat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Jangan berdesak-desakan, sehingga menyakiti kaum muslimin, ini tidak boleh

أنت قد حضرت إلى المسجد النبوي لنيل الأجر لا لتحصيل الوزر.

Engkau telah datang ke Masjid Nabawi untuk meraih pahala, bukan untuk mendapatkan dosa.” 

Jika memungkinkan, maka selanjutnya kamu menuju kuburan Nabi & kedua Shahabatnya Abu Bakar & Umar. Kami sarankan jangan ke mawam Nabi setelah shalat wajib, karena potensi ramai.

Jangan meninggikan suara didekat kuburan Nabi ﷺ

Allah Ta’aala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menuturkan:

Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Qs Al Hujurat: 2,3)

“Dimakruhkan mengeraskan suara di dekat kuburnya, sebagaimana dahulu beliau membenci suara keras saat beliau masih hidup; karena beliau dihormati ketika hidup maupun setelah wafat. Shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah kepadanya.” (1)

Lalu mengucapkan salam kepada Nabi 

السلام عليك يا رسول الله ورحمة الله وبركاته صلى الله وسلّم وبارك عليك، وجزاك أفضل ما جزى نبيًا عن أمّتهِ، ونشهد أنك بلَّغت الرسالة ، ونصحْتَ الأمة، وجاهدت في الله خقّ جهاده

Memberi salam kepada kedua sahabat Nabi Abu Bakar & Umar 

Adab Berdoa di Masjid Nabawi 

Berdoalah di sisi manapun di Masjid Nabawi, kapanpun waktunya baik siang ataupun malam. 

Pilihlah tempat yang sepi, jauh dari keramaian lebih memberi ketenangan untukmu dalam berdoa, kamu jadi lebih fokus pada untaian doa-doamu, kamu jadi lebih tuma'ninah.

Larangan berdoa kepada selain Allah, meminta kepada selain Allah 

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (QS. Al-Jin: 18)


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ 


Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, (QS. Al-Baqarah: 186)


وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (QS Al-Ahqaf: 5)


Rasulullah bersabda: 

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ 

 Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).