Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sholatlah seakan ini sholatmu yang terakhir

 


Sholatlah seakan ini sholatmu yang terakhir

“Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: “Ya RasulAllah. Berilah aku nasehat yang ringkas.”

Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ

“Jika engkau shalat maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah”

HR Ahmad no 23498 dan Ibnu Majah No 4171, dan dishahihkan oleh Al-Albani di As-Shahihah no 401

Nasehat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ini memberi kita faedah, kalau kita ingin khusyu’ dalam sholat salah satu diantara caranya adalah dengan menjadikan setiap kita sholat, seakan itu adalah sholat terakhir kita di Dunia.

Muwaddi’ (Orang yang hendak berpamitan)

Seorang yang berpamitan maka dia akan lebih perhatian pada suatu hal dibandingkan yang lainnya

contohnya:

“Ketika kamu keluar dari rumah meninggalkan anak istri selama satu jam kemudian nanti kembali lagi kerumah, apakah sama dengan seorang ayah yang meninggalkan anak istrinya tugas kerjaan selama 3 bulan?”

Sebagian Ulama mengatakan, kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan sample untuk menumbuhkan rasa khusyu’ saat beribadah dengan sholat karena sholat adalah ibadah yang sering kita lakukan

Sebagaimana kaedah:

كثرة المساس تميت الإحساس

”Seringnya interaksi (bersinggungan) akan mematikan sensitifitas.”

Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita tetap menghadirkan hati saat sholat, agar sholat kita tidak sebatas rutinitas harian, akan tetapi benar-benar hadir hati kita, khusyu’ kepada Allah ketika sholat.

Kalau seorang tidak menghadirkan sholat perpisahan ini dia akan sering menunda-nunda kebaikan, ketika diajak shalat tarawih, di berkata: “Santai masih ada tarawih lagi besuk, dan seterusnya…”

Maka Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata:

إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء

“Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi (untuk beramal kebaikan) dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore (untuk bisa beramal).”

(HR. Bukhori)

Disini kita bisa qiyaskan (analogikan), jika sudah datang Ramadhan, jangan tunggu ramadhan berikutnya.

Katakanlah:

يا نفس قد لا تدركين غير هذا رمضان

“Wahai diri, bisa jadi kamu tidak menjumpai kecuali Ramadhan ini” (tidak ada Ramadhan lagi setelah itu)

Semoga Allah memberikan kita istiqamah dalam ibadah sampai ajal menjemput kita

Aditya Bahari

11 Ramadhan 1444H/2 April 2023

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "Sholatlah seakan ini sholatmu yang terakhir"