NASEHAT UNTUK SANTRIKU YANG SPESIAL
NASEHAT UNTUK
SANTRIKU YANG SPESIAL
Bissmillah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الوَجْهَيْنِ، الذي يَأْتي هَؤُلَاءِ
بوَجْهٍ، وهَؤُلَاءِ بوَجْهٍ
“Seburuk-buruk manusia adalah
dzul-wajhain (orang yang bermuka dua), yaitu orang yang ketika di tengah
sekelompok orang, ia menampakkan suatu wajah, namun di tengah sekelompok orang
lain, ia menampakkan wajah yang lain” (HR. Bukhari no. 7179, Muslim no.
2526).
Kamu tampakkan ketaatan, dan kepatuhan kepada Ustadz, namun disisi lain menghinanya, merendahkan kehormatannya?
Anak-anakku, janganlah kamu berdusta, seberapa pintar kamu
menyembunyikannya, tidak akan tersembunyi oleh Dzat Yang Maha Tahu
Anak-anakku sekalian sebelum berucap ingatlah hadits ini
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، قَالاَ:
اَلَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ، يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ
تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغُ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ. رواه البخاري
Aku melihat dua orang
(Malaikat), keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat disobek mulutnya hingga
telinga, adalah seorang pendusta. Ia berdusta dengan kedustaan, dibawanya
kedustaan itu berkeliling atas nama dirinya hingga mencapai ufuk, maka
dibuatlah ia sebagai pendusta sampai hari kiamat”.
[HR. Bukhâri]
USTADZ-USTADZ SEMUANYA SEDIH
KETIKA KALIAN BERBUAT PELANGGARAN
KAMI MERASA GAGAL MENDIDIK
KALIAN
Kami tidak membenci kalian tapi
kami membenci perbuatan kalian, kami ingin kalian berubah menjadi hamba Allah
yang lebih dewasa, lebih mandiri, lebih disiplin dan itu semuanya butuh proses
yang panjang.
Janganlah kamu memutus jembatan
yang sudah kamu bangun semenjak lama tetaplah naiki tangga-tangga kemuliaan itu
jangan berpaling ke jalan-jalan yang lain.
Kami khawatir ketika kamu telah
merusaknya, kamu akan membutuhkannya suatu hari nanti.
Kita tidak dituntut untuk
mencapai hasil, kita hanya diperintah untuk terus berjalan di jalan ini hingga
kita wafat, walaupun kamu belum mencapai targetmu
Hari-hari pahit yang kamu lalui
disini, penuh emosi bergejolak dihati, Allah akan ganti dengan kegembiraan,
bukankah kamu disini mencari keridhaan-Nya? Allah tidak akan menyia-nyiakanmu,
tapi Allah memintamu untuk sabar bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah,
mengharapkan keridhoaannya.
Apakah kamu ingin orang tuamu
kecewa berkali-kali karena sikapmu yang tidak juga berubah? Apakah kesedihannya
yang banyak itu kamu sudah mampu balas dengan senyuman dan kebanggan?
Kalau belum, Lalu kapan? Usia mereka
mulai berkurang tubuh mereka mulai rentan, siapa yanga akan mereka andalkan
kecuali dirimu wahai santri?
Kami tidak ingin melihat kalian
jatuh dalam pelanggaran-pelanggaran lagi, kami mau kamu menji pribadi yang taat
kepada Allah, taat dalam beribadah, dan ber-akhlakul karimah
Ustadz berdoa semoga antum
sekalian menjadi hamba-hamba yang shalih, berguna dan berberkah dimanapun
berada
Waffaqokumulloh
Posting Komentar untuk "NASEHAT UNTUK SANTRIKU YANG SPESIAL"