Makna Laa Ilaaha Illallah - Kitab Tauhid
Bismillah
Alhamdulillah, shalawat serta salam kepada Rasulillah
Amma Ba'd
---
Sebagai seorang muslim, wajib mempelajari kalimat laa ilaaha illallah, yaitu kalimat Tauhid. Rukun-rukunnya, Serta konsekuensi dari kalimat tersebut.
Jangan sampai ia terjatuh pada kesyirikan sementara dia tidak sadar, lalu bagaimana pula jika tak mau belajar?
Asal penamaan "Laa ilaaha illallah" kalimat tauhid?
Allah a'aala berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS Al-Qnbiyaa': 25)
Tauhid diambil secara bahasa dari وحّدَ - يُوحِّدُ - توحيدًا = Menjadikan sesuatu itu satu
secara istilah : "Menjadikan Allah satu-satunya yang berhak disembah"
Makna Laa Ilaaha Illallah
Oleh karena itu makna "Laa Ilaaha Illallah" = Laa Ma'buuda bi haqqin illallah
"Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah"
Salah kaprah tentang perbuatan syirik
Masih banyak kaum muslimin, atau mayoritas yang mereka ketahui bahwa yang namanya kesyirikan adalah menyembah patung, pelakunya adalah musyrik, padahal kesyirikan itu tidak selalu menyembah patung
Allah Ta'aala berfirman:
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya." (QS. Al-Isra: 57)
Allah Ta'aala berfirman:
{وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ}
"Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka." (QS. Al-Ahqaf: 6)
Syaikh Abdurrahman Hasan rahimahullah ketika mengomentari ayat diatas :
“Ayat ini terdapat bantahan terhadap orang yang mengklaim bahwa kesyirikan para musyrikin itu hanyalah karena menyembah berhala-berhala.
Dan dengan ayat ini jelaslah bahwa Allah Ta‘ala mengingkari orang yang berdoa kepada selain-Nya, baik kepada para nabi, orang-orang saleh, para malaikat, ataupun selain mereka.
Dan bahwa berdoa kepada orang yang sudah mati atau yang tidak hadir untuk mendatangkan manfaat atau menolak bahaya adalah termasuk syirik akbar yang tidak akan diampuni oleh Allah, dan hal itu bertentangan dengan makna yang dikandung oleh kalimat ikhlas (لا إله إلا الله).
Maka dengan merenungi ayat yang agung ini akan tampak bagimu hakikat tauhid dan hal-hal yang menafikannya berupa syirik dan penyerupaan (terhadap hak Allah). Sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang menyembah malaikat, Al-Masih dan ibunya, serta ‘Uzair. ” (Lihat Qurrotu 'Uyuunil Mwahhidin hal. 45)
Mengkultuskan makhluk, mengangkat mereka pada derajat ke Tuhanan
Allah Ta'aala berfirman:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
Hibr : Ulama mereka
Rahib : Ahli Ibadah
Makna menjadikan Tuhan atau tandingan selain Allah adalah, mengikuti mereka untuk menghalalkan apa yang Allah haramkan dan sebaliknya
Kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
بلى إنهم حرموا عليهم الحلال وحللوا لهم الحرام فاتبعوهم فذلك عبادتهم إياهم " رواه أحمد والترمذي وحسنه
“Benar. Sesungguhnya mereka (para ulama dan pendeta sesat itu) mengharamkan bagi mereka perkara yang halal dan menghalalkan bagi mereka perkara yang haram, lalu mereka mengikutinya. Itulah bentuk ibadah mereka kepada orang-orang tersebut.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tirmidzi, dan dinyatakan hasan.)
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?". (QS. Ali Imran: 80)
Allah Ta'aala berfirman:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". (QS. Al-Maidah: 116)
Rukun Tauhid
Rukun Tauhid ada 2 :
1. Nafyu
2. Itsbaat
Allah Ta'aala berfirman:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ، إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ
"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku". (QS. Az Zukhruf: 26-27)
Konsekuensi Kalimat Tauhid.
Konsekuensi seorang yang mengucapkan kalimat Tauhid adalah, mengamalkan kandungannya, dan meninggalkan segala larangannya
ketika Nabi mengajak kaum musyrikin mengucapkan "Laa Ilaaha Illallah" mereka sadar akan konsekuensinya yaitu harus meninggalkan sesembahan berhala-berhala mereka
Allah Ta'aala berfirman:
أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
"Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan." (QS. Shad: 5)
Referensi :
- Qurrotu 'Uyuunil Muwahhidin
- Al Qoul Muhid
- Al Mulakhos Syarah Kitab Tauhid
.png)
Posting Komentar untuk "Makna Laa Ilaaha Illallah - Kitab Tauhid "