Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Kaya & Miskin Ada Ujiannya (Tafsir Qs Al Fajar ayat 16-17)


Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

﴿ فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ ١٥ ﴾ 

Adapun manusia, apabila Allah mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, “Rabbku telah memuliakanku.” (Qs Al-Fajr: 15)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

يَقُولُ تَعَالَى مُنْكِرًا عَلَى الْإِنْسَانِ فِي اعْتِقَادِهِ إِذَا وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الرِّزْقِ لِيَخْتَبِرَهُ فِي ذَلِكَ، فَيَعْتَقِدُ أَنَّ ذَلِكَ مِنَ اللَّهِ إِكْرَامٌ لَهُ وَلَيْسَ كَذَلِكَ، بَلْ هُوَ ابْتِلَاءٌ وَامْتِحَانٌ

“Allah mengingkari keyakinan manusia, apabila Allah luaskan riskinya itu sebenarnya adalah ujian untuknya, manusia meyakini itu sebuah kemuliaan Allah padanya, padahal itu adalah ujian dan cobaan.”

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

﴿ وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ ١٦ ﴾ 

Sementara itu, apabila Dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, “Rabbku telah menghinaku.” (Qs Al-Fajr: 16)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

وَكَذَلِكَ فِي الْجَانِبِ الْآخَرِ إِذَا ابْتَلَاهُ وَامْتَحَنَهُ وضَيَّق عَلَيْهِ فِي الرِّزْقِ، يَعْتَقِدُ أَنَّ ذَلِكَ مِنَ اللَّهِ إِهَانَةٌ لَهُ. قَالَ اللَّهُ: {كَلا} أَيْ: لَيْسَ الْأَمْرُ كَمَا زَعَمَ، لَا فِي هَذَا وَلَا فِي هَذَا، فَإِنَّ اللَّهَ يُعْطِي الْمَالَ مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَيُضَيِّقُ عَلَى مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَإِنَّمَا الْمَدَارُ فِي ذَلِكَ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ فِي كُلٍّ مِنَ الْحَالَيْنِ، إِذَا كَانَ غَنِيًّا بِأَنْ يَشْكُرَ اللَّهَ عَلَى ذَلِكَ، وَإِذَا كَانَ فَقِيرًا بِأَنْ يَصْبِرَ

“Demikian dalam sisi lain, apabila Allah uji dia dengan disempitkan riskinya, dia berkeyakinan bahwa Allah menghinakannya, bukan seperti itu. “Sesungguhnya Allah memberi harta kepada siapa yang Allah cintai dan kepada siapa yang tidak Allah cintai, sebagaimana Allah menyempitkan (harta) kepada siapa yang Allah cintai maupun kepada siapa yang tidak Allah cintai, akan tetapi pokoknya adalah dari ketaatan kepada Allah didua kondisi (luasnya riski atau sempitnya riski). Jika dia orang kaya hendaknya bersyukur, dan apabila dia miskin, hendaknya dia bersabar.”

┈┉┅━━••••━━┅┉┈

Ibnu Katsir - رحمه الله –:

Tafsir Ibnu Katsir 8/398

Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Posting Komentar untuk "Antara Kaya & Miskin Ada Ujiannya (Tafsir Qs Al Fajar ayat 16-17)"