Merenungi ayat kewajiban puasa
Merenungi ayat kewajiban puasa
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Qs Al Baqarah: 183)
Ayat ini Allah mulai dengan panggilan “Wahai orang-orang yang beriman” dengan pensifatan keimanan, karena keimanan yang membawa seseorang untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan
setiap manusia cinta dipanggil dengan sifat keimanan, bahkan dia berharap Allah sempurnaakan imannya.
maka tatkala Allah memanggil dengan sifat yang mereka cintai ini lebih akan diterima
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
Ibnu Mas’ud radhiyAllahu berkata:
إذا سمعت الله يقول : (يا أيها الذين ءامنوا) فارعها سمعك، فإما خيرٌ تؤمر به أو شر تنهى عنه
“Jika kamu mendengarkan firman Allah: “Wahai orang-orang yang beriman” maka pasang pendengaranmu, hanya ada dua kemungkinan setelahnya, apakah itu perintah kamu diperintahkan atau larangan untuk kamu hindari” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Adapun dalam pembahasan ayat ini adalah kebaikan
Siapa yang mewajibkan?
Allah subhaanahu wa ta’aala, bahkan datang dalam hadits puasa ini adalah salah satu dari rukun islam yang lima.
Kapan diwajibkan puasa ramadhan?
وكان فرضه [صيام رمضان] في السنة الثانية من الهجرة ، فتوفِّي رسول الله صلى الله عليه وسلم وقد صام تسع رمضانات .
“Kewajiban puasa ramadhan pada tahun kedua Hijriyah, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat sedangkan beliau telah berpuasa 9 kali Ramadhan” (Zaadul Ma’aad 2/29)
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
Mengisyaratkan dua faedah:
- Hiburan untuk umat Islam karena puasa ini juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kita
- Menjelaskan sempurnanya umat ini dengan banyak sekali keutamaan
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Allah tidak mengatakan agar kalian semua kelaparan, atau agar kalian semua kehausan, akan tetapi Allah mengatakan agar supaya kalian bertakwa
inilah hikmah dari kewajiban puasa
yaitu merealisasikan takwa kepada Allah, dan tidaklah terealisasi kecuali dengan meninggalkan maksiat dan mengerjakan ketaatan
Apa itu takwa?
أن تجعل بينك وبين عذاب الله وقاية، ولا وقاية من عذاب الله إلا بامتثال أوامره واجتناب نواهيه
“Kamu jadikan antara dirimu dan Adzab Allah wiqoyah (tameng) dan tidak ada pelindung dari adzab kubur kecuali dengan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan”
Buah takwa
Banyak dari kaum mu’minin yang Allah beri taufiq yang keadaannya berubah setelah Ramadhan, sehingga lebih baik lagi dan semangat ke masjid dan semangat dalam beribadah
inilah ayat yang menjadi dalil, dan dasar kewajiban puasa di bulan Ramadhan
Allah Ta’aala katakan bahwa puasa ini
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. (Qs Al Baqarah: 184)
Allah tidak katakan satu bulan, tapi menggunakan hari-hari yang berbilang, ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan ini sangat cepat akan berlalu, maka jangan sampai tertipu, dan lalai sehingga harus kita maksimalkan semaksimal mungkin hari-hari dibulan Ramadhan ini
Sulaiman At Tamiimi rahimahullah ketika memasuki bulan Ramadhan beliau berkata:
قُومُوا فَلَعَلَّكُمْ لَا تُدْرِيكُوهُ بَعْدَ عَامِكُمْ هَذَا
“Bangkitlah (untuk menegakkan ibadah) bisa jadi kalian tidak mendapatinya (Bulan Ramadhan) setelah tahun ini”
Aditya Bahari
4 Ramadhan 1444H/26 Maret 2023
Posting Komentar untuk " Merenungi ayat kewajiban puasa"