Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa wanita haidh dan pria tidak ...?

Assalamu'alaikum sobat fillah
لماذ تحيض النساء ولا يحيض الرجال؟
"Kenapa wanita haidh dan laki-laki tidak?".

Hari jum'at ini aku tulis faedah yang andaikata kita renungi sungguh besar manfaatnya
membuat hatimu tunduk ,membuat matamu berkaca ,dan membuat dirimu makin cinta

Wah apakah gerangan ..?
penasaran ya ..?
Pengen tau ..? lanjut terus bacanya ya

Tapi sebelumnya aku kasih sekilas info nih hehe
"hal tak biasa terjadi dikelas,dimana kita bisa sarapan bareng"
Sarapan nasi bakar ama mie aceh
dan itu gratis (ya belum lama kita diberi fuluus ama syaikh Harbii -hafidzohullohu-) dosen nahwu

tahukah kenapa ?karna ada salah satu temen ngantuk saat kelasnya dan ketika ditanya
sudah sarapan belum?
dia jawab belum.
yah akhirnya diberilah kita sekelas duit buat sarapan hehe
yang lebih lucunya setelah pelajaran beliau selesai ,kita masih dalam pembicaraan kita soal uang ini buat beli apa ..?

إذ جاء الشيخ علي عتيبي
ketika syaikh 'ali utaibi datang menanyakan perihal itu.
dan setelah tau beliau tambahin buat kita fulus hehe
Semoga Alloh berkahi mereka dalam harta dan keluarganya

Oke sobat fillah kita balik ke topik ya
Ada yang tau gak sih (terutama kalian para mutiara dunia)
Kenapa kalian para wanita haidh dan kenapa laki-laki tidak .?
hmmm

Kita perlu tau dulu nih apa itu haidh
: dia adalah darah yang keluar dari kemalauan wanita dari jalan yg sehat (bukan penyakit) bukan karna sebab melahirkan dan warnanya hitam kemerahan kadang kuning

mungkin kalian nyinyir
Loh ngapain sih pertanyaan macam mana pula ini ?
ya itulah pertanyaan syaikh Saami kepada para mahasiswanya tadi dalam pembahasan
في بيان أحكام الحيض والنفاس و الاستحاضة
pembahasan hukum-hukum haidh nifas dan istihaadhoh

Si khalid (temenku yg rindu merbabu katanya) berusaha menjawab
kata dia : karena wanita punya rahim sedangkan laki-laki tidak 
dan wanita hamil ,sedang laki-laki tidak 

syaikh menanggapi : المحاولة جيدة
(usaha yang bagus)

Si mail pun memberi jawaban yang membuat kita pada tertawa
kata dia : karna wanita ada tempat buat keluarnya darah itu syaikh sedang laki-laki dari mana keluar ? hehe

Syaikh memberi jawaban(pent)
Karna wanita bisa hamil dan darah haidh yang tidak dibuahi yang andaikata dibuahi akan jadi janin tapi karna tidak ada pembuahan maka dia keluar (nah itulah darah haidh yang telah bercampur dengan bakteri dan kotoran.

ini jawaban mungkin sudah sobat fillah terka-terka sebelumnya

Tapi yang buat kita terdiam adalah ucapan beliau : lalu ketika wanita hamil kemanakah darah haidh itu?

Syaikh memberi jawaban (pent)
قولوا سبحان الله والحمد لله والله أكبر

ucapkan Subhaanalloh wal hamdulillah wAllohu Akbar

lalu beliau jelaskan bahwa
"Darah haidh itu berubah jadi nutrisi gizi atau asupan makanan sang janin di dalam perut sang ibu 

Jawaban ini mungkin tak logis tapi memang dalam kitab-kitab fikih disebutkan seperti
ucapan syaikhul islam ibnu taimiyyah rahimahullohu ta'aala
: أن الحكمة من دم الحيض أن يكون غداء للولد
"Bahwa hikmahnya dari darah haidh adalah menjadi asupan gizi bagi anak"

Lalu aku cari dari pandangan medis dan kutemukan artikel
begini : "Darah haidh adalah telur(ovum) yang tidak dibuahi oleh sperma ,pada orang hamil melalui pengaturan hormon telur tidak masak tersebut(darah haidh) 
akan menjadi nutri bagi janin. subhaanalloh 

Jadi yang diserap janin itu adalah "calon darah haidh" yang belum jadi darah kotor bercampur bakteri.

kemudian beliau baca surat At_tiin
sampai pada ayat
لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقوبم
"sungguh telah Kami ciptakan manusia itu dalam bentuk yang sebaik-baiknya"

Renungi ayat ini sobat bagaimana Alloh subhanahu wa ta'aala menciptakan kita bermula dari setetes air mani yang hina dan jadi segumpal daging dan seterusnya sampai jadi ciptaan yang indah.

Tidakkah pantas untuk kita bersyukur kepada-Nya..?
kembali dari kelalaian menuju ketaatan ..?

Ya Alloh Ampunilah semua dosa kami
berkahilah umur kami dan jasad ini
rahmatilah kami
berikanlah kepada kami hidayah-Mu agar senantiasa dekat dengan-Mu

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين


Aditya Bahari
Aditya Bahari Alumni LIPIA Jakarta, Pengasuh Pejalansunnah, Staf Pengajar di PP Darut Taqwa Boyolali

Post a Comment for "Mengapa wanita haidh dan pria tidak ...?"